AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis secara resmi meluncurkan fase realisasi Program ARCHANGE pada 18 November 2019. Proyek ini digawangi oleh DGA ((Directorate General of Armaments) untuk menyediakan tiga pesawat SIGINT (signal intelligence) baru untuk Angkatan Udara (AU) Perancis.
Proyek ini sebelumnya dikenal sebagai Epicure dibuat menggantikan dua pesawat misi sejenis yang telah uzur yaitu Transall C-160G Gabriel AU Perancis.
Sedangkan ARCHANGE sendiri merupakan singkatan dari Avions de Renseignement à CHArge utile de Nouvelle GEnération yang berarti pesawat intelijen dengan muatan generasi baru.
Dilansir Jane’s, pabrik pesawat Dassault Aviation ditunjuk menyediakan platform pesawat berdasar jet bisnis Falcon 8X. Sistem misisnya dipercayakan kepada perusahaan Thales.
Falcon 8X ditenagai tiga mesin jet PW307D buatan PWC (Pratt & Whitney Canada). Pesawat dengan MTOW ( berat lepas landas maksimum) 33.113 kg ini mampu melejit hingga kecepatan maksimum 0,9 Mach. Ketinggian terbang maksimumnya pada 15.000 m dan jangkauan operasi kisaran 11.945 km.
Sementara sistem misinya yang disebut CUGE (Capacité Universelle de Guerre Electronique) telah dikembangkan Thales selama satu dasawarsa silam.
Sistem ini menerapkan teknologi baru berdasarkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk pemrosesan sinyal secara otomatis serta dilengkapi antena multi-polarisasi. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi dan menganalisis sinyal radar dan komunikasi.
Pesawat SIGINT baru ini akan dikirim ke AU Perancis mulai tahun 2025 dan tuntas pada 2026.
Selain ketiga pesawat, juga disediakan platform pelatihan darat yang akan ditempatkan di Pangkalan Udara Evreux guna melengkapi Skadron Elektronik Udara 1/54 “Dunkirk”.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider