AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turki mengancam akan menutup Pangkalan Udara Angkatan Udara Incirlik yang selama ini digunakan oleh Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan hal itu terkait sanksi AS terhadap pembelian S-400 Triumf oleh Ankara dari Moskow.
“Kami akan mempertimbangkan skenario terburuk dan membuat sebuah keputusan. Jika AS memberikan sanksi kepada Turki, maka masalah Pangkalan Incirlik dan Kurecik akan menjadi agenda bagi kami,” kata Cavusoglu sebagaimana dikutip Sputniknews.
Pengiriman sistem pertahanan udara S-400 dilaksanakan oleh Rusia terhadap Turki mulai Juli 2019. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandaska, S-400 akan mulai dioperasikan secara penuh oleh Turki pada April 2020.
Pangkalan Udara Incirlik berada di wilayah selatan Turki berdekatan dengan Suriah. Pangkalan ini sudah lama digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan menjadi pertanda ikatan kedekatan yang terbangun sejak lama antara Ankara dan Washington.
Defence Blog menulis, di Incirlik USAF menempatkan sedikitnya lima ribu personel dengan tambahan ratusan personel Angkatan Udara Inggris (RAF) dan juga angkatan udara pemilik.
Di pangkalan yang memiliki panjang landasan 3.048 m ini terdapat Wing Basis Udara ke-39 (39 ABW) USAF dengan 57 selter beton pesawat yang kokoh.
Pangkalan Udara Incirlik menjadi tempat bagi penyimpanan sepertiga persenjataan nuklir Amerika Serikat di kawasan Eropa.
Roni Sontani