Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kalau diibaratkan, Su-57 bak sebuah cawan suci yang sangat sulit digapai. Pengakuan ini dilontarkan oleh jurnalis penerbangan Barat dari The Aviationist, Tom Demerly. Oleh karena itu, jet siluman Rusia ini merupakan salah satu pesawat tempur yang paling diburu oleh para spotter (fotografer berdasarkan hobi) maupun fotografer yang menjalankan penugasan/pekerjaan.

Saat berlangsung pameran kedirgantaraan internasional MAKS-2019 di Zhukovksy, luar kota Moskow pada 27 September – 1 September 2019, Su-57 (yang telah mendapatkan nama resmi NATO: Felon) melaksanakan demonstrasi penerbangan secara formasi maupun tunggal.

Pesawat bermesin ganda itu menunjukkan manuver-manuver simulasi pertempuran udara yang dilaksankaan oleh pilot uji ternama sekaligus Pahlawan Federasi Rusia, Sergey Bogdan.

Ditunjang oleh cuaca yang sangat bagus dengan latar langit yang biru, Su-57 menjadi objek yang sangat menarik untuk difoto. Dapat dikatakan, demonstrasi Su-57 untuk yang pertama kalinya di ajang MAKS itu adalah impian nyata para fotografer.

Dari berbagai sisi, kata Demerly, Su-57 memberikan citra impresif untuk diabadikan. Tidak hanya di udara, bahkan saat pesawat ini meluncur di landasan untuk terbang maupun mendarat. Felon ini memberikan kepuasan tersendiri bagi yang memotretnya.

Namun demikian, di balik keindahannya, banyak orang mempertanyakan kehebatan pesawat ini. Diskusi pun berkembang di berbagai platform.

Demerly yang mendapatkan kesempatan langka sebagai jurnalis Barat untuk ‘menerbangkan’ Su-57 di simulator pesawat ini di MAKS-2019, menuliskan testimoninya.

Untuk diketahui, ujarnya, ia menghabiskan waktu selama dua minggu untuk mengamati Su-57 di MAKS-2019.

“Kokpit Su-57 itu sangat mudah dipelajari. Walaupun saya hanya diberi kesempatan untuk mencoba manuver-manuver dasar di simulator dan tidak diperkenankan mengajukan pertanyaan tentang sistem pesawat,” tulisnya.

Ia menegaskan, bahkan pilot penerbangan umum pun akan sangat mudah untuk menerbangkan Su-57.

“Penggunaan gagang kemudi (center stick) menurut saya adalah sesuatu yang sangat ergonomik bila saya bandingkan dengan side stick yang digunakan oleh F-35 maupun F-22,” tambahnya.

Dengan kendali kemudi model tongkat tersebut, pilot dapat mengemudikan pesawat dengan tangan kanan atau tangan kiri, atau bahkan dengan kedua tangannya.

Dari pengalamannya tersebut, Demerly menyimpulkan dua hal. Pertama, Su-57 adalah pesawat yang paling diburu untuk difoto. Kedua, pesawat ini sangat mudah diterbangkan.

Roni Sontani