AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Maskapai negara Kazakhstan, Air Astana (IATA: KC, ICAO: KZR) menandatangani nota minat (letter of intent/LOI) untuk membeli 30 pesawat badan sempit Boeing 737 MAX 8 senilai 3,6 miliar dolar AS.
Pesawat akan digunakan untuk mendukung pengoperasian maskapai biaya rendah terbaru FlyArystan yang merupakan anak perusahaan Air Astana.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Perencanaan Air Astana Alma Aliguzhinova dan Kepala Eksekutif Boeing Commercial Airplanes Stan Deal di ajang Dubai Airshow 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab. Turut hadir dalam acara ini CEO dan Presiden Air Astana Peter Foster serta COO Air Astana Anthony Regan.
Aliguzhinova seperti dikutip FlightGlobal mengatakan, 737 MAX 8 merupakan varian pesawat yang dipilih dan akan mulai digunakan oleh FlyArystan pada akhir 2021.
Dari 30 pesawat yang akan dioperasikan, lanjut dia, rencananya 15 merupakan pesawat sewaan dan 15 lainnya pembelian sendiri.
Aliguzhinova meyakini produk Boeing bagus dan karena itu ia sangat percaya terhadap profesionalisme Boeing. Ia pun meyakini Boeing dapat mengatasi semua permasalahan teknis menyangkut 737 MAX 8 saat ini.
Sementara itu, Boeing juga tengah berjuang agar MAX 8 bisa kembali ke layanan penerbangannya.
Bagi Air Astana, masih ada 18 bulan dari sekarang bagi Boeing untuk menyerahkan pesawat pesanan pertama kepada FlyArystan nantinya.
Di FlyArystan, Boeing 737 MAX 8 akan dijadikan sebagai tulang punggung dari seluruh armada.
Sejauh ini, maskapai yang baru diluncurkan pada 1 Mei 2019 menggunakan tiga A320ceo pemberian Air Astana. Walau masih baru, FlyArystan sudah meraup tingkat keterisian (load factor) sebesar 94%.
Sementara sang induk Air Astana, saat ini mengoperasikan 33 pesawat buatan Airbus, Boeing, dan Embraer. Terdiri dari 16 keluarga A320, empat Boeing 757, tiga Boeing 767, dan 10 E190.
Roni Sontani