AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat jet latih Yakovlev Yak-130 (NATO: Mitten) dari Rusia tampil perdana di Dubai Airshow 2019 pada 17-21 November. Selain dipamerkan secara statik, pesawat buatan pabrik Irkut ini juga tampil dalam pertunjukan di udara.
Pihak pabrikan mengatakan, Yak-130 didesain untuk melatih pilot pesawat tempur generasi keempat dan generasi kelima. Pesawat dengan kecepatan terbang subsonik ini telah menggunakan teknologi fly-by-wire system (FBWS) dan kokpit digital penuh.
Penggunaan FBWS yang dikombinasikan dengan wing-root extension memungkinkan Yak-130 dapat melakukan manuver dengan sudut serang hingga 35 derajat tanpa penggunaan thrust vectoring.
Selain sebagai pesawat latih, Yak-130 dapat melaksanakan fungsi sebagai pesawat tempur ringan dengan membawa 3.000 kg muatan senjata.
Pengembangan Yak-130 dimulai tahun 1991. Prototipe pesawat ini mengudara perdana pada 25 April 1996.
Tahun 2002, Yak-130 memenangkan tender pesawat jet latih. Pesawat ini mulai digunakan oleh Angkatan Udara Rusia pada 2009.
Selain telah digunakan oleh Rusia, pesawat ini juga digunakan oleh Aljazair, Bangladesh, Belarusia, Laos, dan Myanmar.
Roni Sontani