AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 14 November 2019 lalu bertempat di Wing 6 Pangkalan Udara 2 Don Mueang, Thailand dilakukan seremoni peluncuran proyek upgrade jet tempur F-5E/F Tiger II milik Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF).
Dilansir dari situs Thai Post, acara diresmikan langsung oleh Panglima RTAF Marsekal Manat Wongmat. Jet tempur hasil peningkatan kemampuan ini mendapatkan julukan baru sebagai F-5TH Super Tigris.
Dua jet yang telah tuntas ditingkatkan oleh Elbit Systems Israel ditampilkan dan melakukan demo terbang. Sementara proses upgrade 14 jet tempur lainnya akan dikerjakan oleh Thai Aviation Industries (TAI).
Dari hasil upgrade ini F-5TH mendapatkan perangkat komputer misi baru dan sistem kontrol tembakan ELM-2032 buatan Elta System Israel serta sistem radio Have Quick II.
F-5TH juga mendapatkan pod EW (electronic warfare) Sky Shield buatan Rafael dan data link taktis (Link-T) yang dikembangkan di dalam negeri. Pilot juga dibekali HMD (helmet mounted display) DASH IV buatan Elbit Systems.
Sebagai taringnya F-5TH dibekali rudal udara ke udara jarak pendek Phyton 4 dan rudal udara ke udara jarak jauh (BVRM) I-Derby yang keduanya dipasok oleh Rafael.
F-5TH juga dibekali perangkat penargatan Litening III buatan Rafael yang memilki kemampuan melepaskan bom pintar berpandu laser LIZARD buatan Elbit Systems.
Disebutkan, seluruh proses upgrade 14 jet F-5TH oleh TAI akan tuntas pada 2022 dan menghabiskan dana sekitar 5,2 miliar Bath.
Hasil upgrade ini akan meningkatkan usia pakai F-5TH hingga 15 tahun ke depan. Selain itu, kemampuan Super Tigris digadang setara dengan jet tempur generasi 4,5.
Seluruh pesawat F5TH akan dioperasikan oleh Skadron 211 Wing 21 yang bermarkas di Ubon Ratchathani, Thailand.
Diluar Thailand, jet tempur generasi ketiga garapan Northrop Amerika Serikat ini masih digunakan oleh AU Brasil yang dikenal sebagai F-5EM dan F-5FM. Lalu oleh AU Chili dan AU Maroko yang dikenal sebagai F-5E/F Tiger III.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider