AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu pameran kedirgantaraan internasional yang ditunggu-tunggu dan menjadi penutup tahun ini adalah Dubai Airshow 2019 pada 17-21 November. Pameran yang akan digelar di Dubai World Central (DWC) ini akan menampilkan beragam pesawat dari seluruh pabrikan ternama di dunia.
Dubai merupakan kawasan penting di Timur Tengah dan menjadi pusat pertemuan bagi para pebisnis internasional.
Airbus mengakui, Dubai Airshow sebagai salah satu agenda penting untuk dihadiri. Di kawasan regional ini terdapat kurang lebih 740 pesawat buatan Airbus beroperasi saat ini. Sementara 1.400 unit pesawat telah dipesan oleh para operator di Timur Tengah untuk sepuluh tahun ke depan.
Airbus datang ke Dubai Airshow 2019 membawa tema ‘Masa Depan Penerbangan’. Pabrikan pesawat terbesar dari Eropa ini akan menampilkan sederet produk unggulan, inovasi teknologi, dan layanan di sektor penerbangan sipil, militer, hingga sistem ruang angkasa.
Airbus mengatakan, di arena pameran statik pengunjung bakal disuguhi Airbus dengan beragam pesawat dari berbagai operator.
A350-900 Fiji Airways, A320neo Salam Air, A220-300 EBYPTAIR, jet bisnis ACJ319 dari K5 Aviation, tampil merepresentasikan perusahaan masing-masing sebagai bagian dari perusahaan pengguna pesawat Airbus.
Pesawat superjumbo A380 turut hadir dengan gagah di tengah masa ‘sunset’ penggunaannya. Dua A380, masing-masing milik Emirates dan Etihad, bakal membuka pintunya bagi para pengunjung untuk melakukan tur ke dalam pesawat double-decker yang tiada tandingan ini.
Sementara untuk jadwal pertunjukan terbang, Airbus akan menampilkan A330neo (A330-900) dan pesawat angkut militer A400M.
Di kelas helikopter, Kepolisian Kuwait akan menampilkan H225. Heli sipil berbobot maksimum 11 ton ini banyak digunakan oleh operator komersial maupun instansi di berbagai negara. Heli ini dapat menjangkau jarak yang jauh dan mampu terbang dalam segala cuaca.
Kemudian dari divisi militer, Airbus Defence and Space akan menampilkan C295, A400M, dan A330 MRTT. Dua pesawat angkut militer dan satu pesawat tanker multiperan masing-masing memiliki keunggulan di kelasnya.
Airbus juga akan menampilkan pesawat balap udara bermesin listrik sebagai bagian dari kampanye langit bersih. Pesawat ini dijadwalkan akan mengikuti lomba Air Race E yang pertama tahun depan.
Penggunaan pesawat bermesin listrik, diharapkan dapat mendorong lebih cepat penggunaan pesawat komersial yang juga bermesin listrik. Sehingga, kampanye langit bersih akan tercapai lebih cepat.
Roni Sontani