AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Dalam rangka memperingati 70 tahun berdirinya Republik Rakyat pada 1 Oktober 2019, China memamerkan kekuatan militer dan kecakapan ekonominya yang terus melejit dan tak terbendung.
Parade militer digelar dan melintas di depan Gerbang Kedamaian Surgawi (Gate of Heavenly Peace). Hampir seluruh persenjataan terbaik buatan dalam negeri dipertunjukkan. Tak hanya untuk rakyat China tapi juga untuk Dunia.
Di antara yang digelar adalah persenjataan penggentar terbaru berupa rudal balistik antarbenua Dongfeng 41 (DF-41). Dibekali 10 hulu ledak nuklir berjangkauan hampir 9.500 mil, rudal ini dapat menyerang seluruh tempat di Amerika Serikat dalam waktu 30 menit.
Senjata mengerikan lainnya adalah rudal hipersonik Dongfeng 17 (DF-17). Senjata pemusnah massal antarbenua yang dapat melepaskan hulu ledaknya di orbit rendah bumi. Hulu ledak kemudian melesat dengan kecepatan hipersonik menuju target.
Dalam parade militer besar-besaran ini, juga ditampilkan terbang lintas (flypast) pesawat sayap tetap dan helikopter buatan dalam negeri di atas Lapangan Tiananmen.
Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) menerbangkan pembom strategis terbaru H-6N, lalu jet tempur siluman generasi lima J-20, serta jet multiperan J-10.
Tampil pula pesawat peringatan dini KJ-500 AWACS dan KJ-200 AEW serta pesawat intai maritim KQ-200. Tak ketinggalan turut melintas pesawat angkut strategis Y-20 dan tanker berbasis pembom HY-6U .
Jajaran armada helikopter menampilkan tiga heli angkut Z-8B masing-masing membawa bendera negara, bendera Partai Komunis China (CPC), dan bendera Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Disusul terbang di belakangnya, delapan heli serang Z-10 dan 12 heli serang Z-19 terbang formasi membentuk angka 70.
Dikutip dari dailymail.co.uk, pertunjukan di Hari Nasional China ke-70 ini menampilkan 15.000 tentara, 160 pesawat terbang, dan 580 peralatan perang lainnya. Sementara parade sipil melibatkan 100.000 orang.
Sambil memeriksa barisan dari atas limusin atap terbuka, Presiden Cina Xi Jinping berujar, “Tidak ada kekuatan yang dapat mengguncang status China, atau menghentikan rakyat dan bangsa China untuk bergerak maju.”
Sebuah pesan kuat yang disampaikan ke seluruh dunia. Tak lagi bisa memandang sebelah mata Negeri Naga yang sedang menggeliat ini. Baik secara kekuatan militer maupun ekonomi. Selamat datang Negara Adidaya baru.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider