AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mengambil tempat dalam pameran bertajuk Teknofest di Istanbul pada 17-22 September 2019, drone intai terbesar Turki bernama Akinci (Raider) resmi diluncurkan.
Seperti diberitakan Daily Sabah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkenan membubuhkan tanda tangannya pada bagian depan Akinci yang dibuat oleh Baykar Makina ini saat mengunjungi pameran pada 21 September.
Drone yang juga dijuluki “Ikan Terbang” ini memiliki panjang badan 12,5 m, tinggi 4,1 m, dan rentang sayap 20 m.
Untuk tenaga penggerak, drone dengan bobot terbang maksimal (MTOW) 4,5 ton ini menggunakan sepasang mesin turboprop buatan Ivchenko-Progress, Ukraina.
Masuk dalam kelas drone MALE (medium altitude, long endurance), Akinci mampu terbang hingga ketinggian maksimum 12.192 m dan durasi selama 24 jam penuh.
Muatan total yang diusungnya mencapai 1.350 kg, dengan rincian 450 kg bawaan internal dan 900 kg muatan eksternal.
Muatan yang dibawa termasuk radar AESA (active electronically scanned array), electronic warfare (EW), dan sistem komunikasi satelit.
Tak hanya digunakan sebagai drone ISR, Akinci dapat digunakan juga sebagai wahana penyerang sasaran darat. Untuk itu disediakan enam gantungan senjata (tiga di tiap sayap).
Pilihan persenjataan yang dapat diusung Akinci adalah misil udara ke darat MAM-L, MAM-C, Bozok, Cirit, dan misil berukuran besar SOM-A.
Ada juga bom jenis Mk.81 dan Mk.82 baik versi standar maupun bom berpengendali KGK dan LGK.
Disebutkan, purwarupa Akinci akan melakukan penerbangan perdananya pada Oktober 2019.
Ditargetkan ‘Sang Ikan Terbang’ akan mulai berdinas di Angkatan Bersenjata Turki pada 2020-2021 mendatang.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider