AIRSPACE-REVIEW.com – Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan T-7A Red Hawk sebagai kode dan nama resmi jet latih yang diadopsi dari T-X Trainer buatan Boeing-Saab pengganti T-38 Talon.
Hal ini diumumkan oleh Pelaksanan Menteri Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS) Matthew Donovan dalam dalam Konferensi Siber, Ruang Angkasa, dan Udara yang digelar Asosiasi Angkatan Udara di National Harbor, Maryland, Senin (16/9).
Nama Elang Merah diambil sebagai penghargaan kepada Tuskegee Airmen, skadron nasional pertama para pilot Amerika di Afrika dalam kancah Perang Dunia II.
Nama ini juga didedikasikan bagi pesawat Curtiss P-40 Warhawk, pesawat Skadron Tempur ke-99 Korps Udara Angkatan Darat Amerika Serikat di era yang sama.
Dalam acara ini hadir pula Col. Ret. Charles McGee, veteran pilot P-51 Mustang mantan anggota Tuskegee Airmen. Ia tercatat membukukan 400 pertempuran udara di masa Perang Dunia II.
Untuk diketahui, Tuskegee Airmen mengecat pesawat mereka Republik P-47 Thunderbolt dan North American P-51 Mustang dengan warna ekor merah. Oleh karena itu pula mereka terkenal dengan julukan Si Ekor Merah (Redtails).
Jet latih T-7A Red Hawk dipesan Departemen Pertahanan AS sebanyak 351 unit dengan nilai mencapai 9,2 miliar dolar AS. Penandatanganan telah dilaksanakan dengan Boeing pada September tahun lalu.
Kontrak ini juga meliputi penyediaan 46 simulator dan beragam perlengkapan pendukung darat bagi T-7A.
Boeing menyatakan, pesawat pertama T-7A akan diserahterimakan kepada AU AS pada 2023.
Sejumlah Pangkalan Udara USAF telah disiapkan untuk menerima pesawat ini dan melaksanakan pelatihan pilot. Pangkalan udara tersebut di antaranya adalah Colombus AFB di Missisippi, Laughlin AFB di Texas, Shppard AFB di Texas, dan Vance AFB di Oklahoma.
Dikutip dari Defense News, untuk tahap pertama Boeing akan mengirimkan lima unit T-7A dan tujuh simulatornya ke Joint Base San Antonio-Randolph, Texas empat tahun ke depan. Pengadaan pertama ini bernilai 813 juta dolar AS.
Roni Sontani