AIRSPACE-REVIEW.com – Heli serang berbasis kapal laut satu-satunya di dunia saat ini, Ka-52K turut ambil bagian menyemarakkan ajang MAKS-2019 di Zhukovsky, Wilayah Moskow, Rusia yang baru saja berlalu.
Heli yang dijuluki Katran (Hiu Lumpur) ini dikembangkan oleh Biro Desain Kamov berdasar basis heli serang bertempat duduk ganda (side-by-side) Ka-52 Alligator.
Purwarupa Katran terbang perdana pada 7 Maret 2015. Selanjutnya ditampilkan pertama ke hadapan publik dalam pameran pertahanan maritim IMDS Juli 2015 di St. Petersburg, Rusia.
Semula Dinas Penerbangan Angkatan Laut Rusia (AVFR) akan menempatkan Katran di atas dek kapal serbu amfibi (LHD) kelas Mistral yang dipesan dari Perancis tahun 2011.
Setiap kapal LHD Mistral dapat dimuati delapan heli serang Ka-52K dan delapan heli serbu/transpor Ka-29TB.
Sayangnya rencana pengadaan dua kapal LHD ini tak terealisasi. Tahun 2015 Perancis membatalkan penjualan dikarenakan Rusia melakukan aneksasi terhadap wilayah Krimea, Ukraina setahun sebelumnya.
Akibat dari pembatalan ini, pembelian 28 unit Katran (dari total 32) untuk sementara ditangguhkan. AVFR baru mendapatkan empat Katran yang digunakan untuk program pengujian.
Lalu perubahan apa saja yang dilakukan dari heli serang berbasis darat Alligator menjadi Katran berbasi kapal?
Perubahan utama pada fisiknya yang terlihat adalah bilah rotor yang bisa ditekuk dan stub wing dapat dilipat. Keduanya dilakukan untuk menghemat ruang saat bersandar di atas kapal. Seluruh badan Katran juga dilabur dengan lapisan antikorosi.
Beberapa sistim misi Katran telah disesuaikan dengan perannya yang beroperasi di laut. Selebihnya perangkat avionik dan sistem radar serupa dengan milik Alligator.
Tak ada pergantian mesin pada Katran, masih mengandalkan sepasang mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang masing-masing berdaya 2.400 shp.
Kecepatan maksimum Katran mencapai 315 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.500 m dan hovering (melayang ditempat) maksimum pada 4.000 m. Jangkaun operasi (terbang feri) Katran kisaran 1.160 km.
Sementara misi yang dapat diemban Katran yaknisebagai pemberi dukungan tembakan dari udara dalam operasi serbuan amphibi, lalu misi pengawalan konvoi dan patroli maritim.
Kemampuan lain yang dapat diandalkan dari Katran adalah sebagai penggebuk kapal perang lawan. Untuk itu Katran dibekali sepasang rudal antikapal Kh-35 (NATO: AS-20 Kayak).
AVFR sendiri memang harus masih bersabar untuk dapat mengoperasikan sang Mud Shark hingga beberapa tahun ke depan.
Pasalnya, kapal pengganti Mistral yakni LHD kelas Priboy rancangan galangan kapal Krylov State Research Center baru dimulai pembuatannya tahun 2019 ini.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider