AIRSPACE-REVIEW.com – Salah satu pesawat komersial yang ada di deretan jet sipil dalam penyelenggaraan pameran kedirgantaraan MAKS-2019 pada 27 Agustus – 1 September 2019, adalah hadirnya ‘Singa Coklat’ dari Negeri Samba Brasil.
Dikatakan ‘Singa Coklat’ karena pesawat badan sempit bermesin ganda Pratt & Whitney PW1900G ini memang berbalut corak berwarna coklat yang menggambarkan sebuah muka singa alias si raja hutan.
Embraer E195-E2 “Profit Hunter”, inilah pesawat yang dimaksud tersebut. Sebelum tampil di MAKS-2019, pada Juni lalu pesawat ini diboyong Embraer untuk diperkenalkan di Paris Air Show.
Dua tahun lalu, prototipe pertama pesawat ini juga diboyong Embraer ke ajang yang sama, Paris Air Show 2017.
E195-E2 merupakan kelanjutan dari varian sebelumnya E190-E2 dengan kapasitas angkut penumpang yang ditingkatkan menjadi 146 tempat duduk.
Untuk diketahui, Embraer membuat tiga varian jet E, yakni E175-E2 (90 penumpang), E190-E2 (114 penumpang), dan E195-E2 (146 penumpang).
Dalam melakukan promosi pesawat E-jet-nya, Embraer kerap menggunakan livery pesawat dengan gambar- binatang buas seperti ikan hiu, harimau, dan macan tutul salju.
Dibandingkan dengan E195, varian E195-E2 atau sebelumnya berkode EMB 190-400 memiliki tambahan tiga baris tempat duduk sehingga panjang badannya pun bertambah 2,85 m menjadi 41,5 m.
Perubahan lainnya adalah penambahan bentang sayap sebesar 1,4 m dan peningkatkan bobot maksimum lepas landas (MTOW) sebesar dua ton.
Demikian juga dengan kemampuan jelajahnya yang lebih meningkat menjadi 830 km (450 mil laut).
Pada April lalu, E195-E2 telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Penerbangan Sipil Brasil, Eropa, dan Amerika. Pesawat pertama E195-E2 dijadwalkan akan mulai dioperasikan oleh maskapai Brasil, Azul Airlines (Azul).
Data per Juli lalu menyebut, Embraer telah mendapatkan 154 pesanan untuk E-195-E2, mengalahkan 70 pesanan bagi E190-E2 yang telah beroperasi lebih dulu pada 2018 lalu.
Roni Sontani