AIRSPACE-REVIEW.com – Bertepatan dengan peringatan HUT PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang ke-43 pada Jumat, 23 Agustus 2019, dilaksanakan penerbangan perdana CN235 FTB (Flying Test Bed) di Bandung.
Secara simbolis, penerbangan ini sekaligus menjadi kado dari PTDI untuk HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74.
Humas PTDI Harry Harjoyo kepada Airspace Review menginformasikan, pesawat CN235 bercorak (livery) merah putih ini mengudara pada pukul 10.37 WIB.
Dituturkan, pesawat diterbangkan oleh pilot uji PTDI Captain Adi Budi Atmoko didampingi kopilot Zulda Hendra dari Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) yang diperbantukan ke PTDI.
CN235 FTB mengudara sekira 20 menit di atas langit Kota Kembang, Bandung. Sebelum mendarat pesawat melakukan flypast di hadapan direksi dan karyawan yang baru melaksanakan apel peringatan HUT PTDI ke-43.
Pesawat CN235 FTB akan dimanfaatkan oleh PTDI sebagai aircraft development, crew development, training, system development, dan sebagai pesawat untuk keperluan promosi.
Salah satu proyek yang akan menggunakan platform CN235 FTB ini adalah pengembangan varian bersenjata atau dikenal sebagai CN235 Gunship.
Nantinya purwarupa CN235 Gunship akan dipasangi kanon DEFA 553 kaliber 30 mm di bagian belakang pesawat. Kanon ini diambil dari jet serang A-4H Skyhawk milik TNI AU yang telah dipensiunkan.
Persenjataan lain yang akan diintegrasikan adalah tabung roket kaliber 70 mm (2,75 inci) yang dipasang pada gantungan senjata di stub wing yang menempel pada rumah roda (sponson undercarriage).
Sementara untuk sistem misinya sendiri PTDI belum menentukan siapa yang menjadi vendornya.
Seperti diketahui, salah satu vendor penyedia sistem misi yang telah proven saat ini adalah perusahaan ATK (Alliant Techsystems Inc.). Perusahaan asal Amerika Serikat ini menawarkan paket misi ATK STAR untuk misi tempur dan ISR.
Paket ATK STAR berisisi perangkat sensor L-3 Wescam MX-15 dengan turet elektro-optik dan Thales I-Master Ku-band radar apertur sintetis.
Tersedia juga sistem tindakan pencegahan defensif termasuk DIRCM (directed infra-red counter measures ) dan sistem peringatan serangan rudal AAR-47.
Paket misi ATK STAR telah digunakan pada AC235 Gunship milik Angkatan Udara Yordania. Paket yang sama juga dipasangkan ke MC-27J Praetorian milik Angkatan Udara Italia.
CN235 Gunship ini cocok digunakan sebagai pesawat kontra insurgensi (COIN) dan wahana dukukungan tembakan bantuan dari udara untuk pasukan darat (CAS), misi patroli, maupun SAR Tempur (CSAR).
Di dalam negeri, PTDI akan menawarkan CN235 Gunship ini untuk memenuhi kebutuhan TNI AU dan TNI AL sebagai pesawat intai bersenjata.
CN235 Gunship juga akan ditawarkan ke negara lain mulai dari kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, hingga negara di kawasan Afrika Tengah dan Afrika Utara.
PTDI sudah memperkenalkan dan mempromosikan proyek CN235 Gunship ini di ajang LIMA (Langkawi International Maritim & Aerospace) di Malaysia pada Maret 2019 silam.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider