AIRSPACE-REVIEW.com – Di tengah kemelut yang tengah dihadapi Boeing, sang pesaing Airbus mulai melaksanakan produksi pesawat komersial lorong tunggal A220 di Negeri Paman Sam. Yaitu di fasilitas perakitan akhir (final assembly line/FAL) di Mobile, Alabama, Amerika Serikat (AS).
Di tempat baru ini, Airbus mencanangkan dapat menghasilkan 40-50 unit A220 setiap tahunnya.
CEO dan Chairman Airbus Americas Jeffrey Knittel menyatakan, perluasan produksi pesawat Airbus hingga ke AS mengukuhkan Airbus sebagai industri pesawat skala global. Selain itu guna mendukung kebutuhan pesawat buatan Airbus di negeri adidaya dunia tersebut.
“Dengan produksi di FAL Mobile dan di negara-negara Asia, Kanada, serta Eropa, kami menjalankan strategi basis industri untuk pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan kami,” ujar Knittel seperti disiarkan di laman Airbus.com (5/8).
Fasilitas Airbus FAL di AS, untuk pertama kalinya diresmikan pada September 2015 untuk pesawat A320. Airbus menginvestasikan 600 juta dolar AS untuk bisa membangun fasilitas ini.
Di tahun berikutnya pada April 2016, buah dari Airbus FAL di Mobile sudah berhasil dipetik. Yakni dengan dikirimkannya pesawat A320 produksi pertama FAL Mobile kepada pelanggan.
Di tahun 2018, Airbus FAL Mobile sudah berhasil memproduksi 50 unit A320.
Sementara untuk A220, Airbus menambah lagi investasi 300 juta dolar AS. Untuk saat ini Airbus FAL Mobile baru bisa menyanggupi produksi empat pesawat per tahun. Pesawat pertama rencananya baru bisa dikirimkan tahun depan.
Dibangunnya FAL untuk pesawat A220 di Mobile, Alabama atas pertimbangan tingginya peminat terhadap pesawat ini. Saat ini saja Airbus sudah membukukan 210 pesanan A220 dari maskapai-maskapai AS.
Delta Air Lines (Delta) akan menjadi pelanggan pertama yang mendapatkan A220 dari Airbus Mobile FAL. Setelah itu disusul Jet Blue dan maskapai baru bernama NewCo.
Delta saat ini sudah mengoperasikan 20 A220-100. Maskapai ini memesan 25 tambahan A220-100 dan 50 A220-300. Pesawat A220-100 pertama diterima Delta Air Lines pada 26 Oktober 2018 di fasilitas Mirabel, Queebec, Kanada.
Untuk diketahui, keluarga A220 awalnya adalah pesawat C Series buatan Bombardier, Kanada. Pesawat badan sempit A220-100 tidak lain adalah CS100, sedangkan A220-300 adalah CS300.
Airbus membeli 50 persen saham C Series pada 2017. Sisanya 31 persen masih dimiliki oleh Bombardier serta 19 persen lagi oleh Investissement Quebec. Airbus pun mengganti nama C Series menjadi A220 series dan mengambil alih jalur produksi serta pemasarannya.
Kehadiran Airbus FAL di Mobile, Alabama bagi AS sendiri memberikan keuntungan yang besar. Karena, selain menggunakan material-material lokal, fasilitas ini juga menyediakan kurang lebih 275.000 pekerjaan bagi warga Amerika dan industri-industri terkait di AS.
Roni Sontani