AIRSPACE-REVIEW.com – Salah satu unsur kekayaan intelektual bangsa Indonesia adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah yang sangat besar. Republik Indonesia dengan 267 juta jiwa penduduknya, menjadi negara keempat berpenduduk terbanyak di dunia di bawah China, India, dan Amerika Serikat.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 buah pulau, secara geografis Indonesia mutlak membutuhkan moda transportasi udara yang cepat yaitu pesawat terbang.
Gerak laju pertumbuhan ekonomi dan kegiatan manusia dapat terdukung dengan tersedinya angkutan udara yang terjaga keselamatannya, aman, dan nyaman.
Sebagai negara yang membentang sangat luas dari Sabang hingga Merauke dengan panjang garis pantai mencapai lebih 80.570 km, Indonesia butuh kekuatan udara guna memayungi total luas 7,81 juta km2 negeri ini.
TNI Angkatan Udara dalam menjamin kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai tugas: melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara, serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
Pelaksanaan tugas-tugas tersebut diwujudkan dalam kegiatan operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
Sejarah membuktikan, kekuatan udara (Air Power) sangat dibutuhkan guna melindungi kekuatan maritim dan daratan. Kekuatan udara dalam spektrum yang luas meliputi unsur penerbangan sipil dan militer yang ditopang oleh teknologi serta SDM yang unggul. Dan oleh karenanya, unsur-unsur ini tidak dapat terpisahkan peran penting dan sinergitasnya.
Dalam kaitan ini, keberadaan majalah Suara Angkasa di lingkungan TNI Angkatan Udara penulis nilai sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kedirgantaraan dah hal-hal terkait.
Selain mengulas kekuatan dan proyeksi TNI AU ke depan, di majalah ini juga disajikan tinjauan mengenai kekuatan udara negara tetangga untuk memberikan wawasan yang lebih luas terhadap apa yang sedang dibangun atau dikembangkan oleh negara-negara di kawasan.
Suara Angkasa yang saat ini terbit rutin empat kali dalam satu tahun, dapat dimanfaatkan keberadaannya semaksimal mungkin untuk tujuan-tujuan yang bernilai guna bagi TNI Angkatan Udara khususnya dan bangsa ini pada umumnya.
Suara Angkasa menyapa seluruh satuan TNI AU dari Sabang hingga Merauke dengan artikel-artikel yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi seluruh personel.
Majalah Suara Angkasa sekaligus menjadi sarana representasi para personel TNI AU untuk menuangkan tulisan-tulisan yang mencerahkan.
Di dalam majalah ini, tetap diberikan porsi bagi sekelumit kegiatan-kegiatan yang mencerminkan dinamika TNI AU. Baik kegiatan yang dilaksankan oleh Mabesau maupun satuan-satuan TNI AU di seluruh wilayah Nusantara. Walaupun, porsinya tidak terlalu dominan.
Ada pula tulisan-tulisan ringan yang erat hubungannya dengan aktivitas kebutuhan manusia seperti jelajah kuliner dan wisata lanud. Tempat-tempat yang dapat dinikmati oleh masyarakat ini kadang belum banyak diketahui dan menarik untuk dikunjungi.
Majalah Suara Angkasa sekaligus menjadi sarana representasi para personel TNI AU untuk menuangkan tulisan-tulisan yang mencerahkan. Tentunya dituturkan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Tidak hanya tulisan dari pihak internal yang ditampung, Suara Angkasa juga memuat tulisan-tulisan dari pihak luar yang dianggap relevan sekaligus untuk menambah warna dari konten yang disajikan.
Tulisan mengenai sejarah, menjadi salah satu rubrik yang tampil rutin di halaman akhir setiap edisi. Sejarah tentu mengingatkan generasi penerus akan apa yang terjadi di masa lalu dan perjuangan-perjuangan yang telah ditorehkan oleh para pendahulu.
KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mendukung penuh keberadaan majalah yang dikelola oleh Sub Dinas Penerangan Pasukan (Subdispenpas) Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau) ini dan agar disebarkan ke seluruh satuan.
Semoga majalah setebal 100 halaman ini dapat terus hidup di tengah gempuran informasi-informasi melalui media sosial.
Pada saat-saat tertentu, kita merindukan bacaan di kala senggang melalui media majalah. Majalah yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Adapun formatnya, mau digital maupun cetak, menurut penulis itu hanya masalah teknis dan kesesuaian saja. Majalah-majalah yang berkualitas pastinya akan selalu dirindukan para pembaca.
Terpenting dari semuanya, adalah semangat untuk terus maju dan berinovasi menghadirkan sesuatu yang bermanfaat. Seperti yang ditekankan oleh KSAU bahwa prajurit TNI AU harus “Profesional, Militan, dan Inovatif”.
Roni Sontani
majalah terbit dimana? bisa di beli dimana
Dimana bisa diperoleh.. apa sirkulasinya terbatas hanya di lingkungan TNI AU saja
Boleh dibeli oleh masyarakat luas?
Kita harapkan mudah-mudahan TNI AU segera menjual majalah kedirgantaraan ini agar masyarakat umum juga bisa mendapatkannya. Kita berikan support kepada TNI AU dalam menghidupkan lagi majalah kedirgantaraan di Indonesia
Bagaimana cara mendapatkan majalah Suara Angkasa? Saya antusias jika bisa memperolehnya, karena Majalah Angkasa terbitan Gramedia udah gak terbit.
Baik, nanti kami akan informasikan apabila sudah ada kepastian kapan majalah ini akan dirilis untuk umum oleh Dispenau selaku pengelola majalah ini dan di mana /bagaimana cara mendapatkannya. Kami sendiri tidak tahu karena yang mengelola adalah Dispenau. Terima kasih
Terimakasih infonya