AIRSPACE-REVIEW.com – Nama perusahaan pembuat kendaran khusus dan militer Katmerciler dari Turki mungkin tak setenar Otokar, FNSS, atau Nurol Makina. Namun demikian, perusahaan yang berdiri tahun 1985 ini telah mengekspor produknya ke 60 negara.
Produk yang dihasilkan Katmerciler di antaranya adalah kendaraan tempur (ranpur), kendaraan taktis (rantis), kendaraan antihuru-hara, juga kendaraan pemadam kebakaran.
Ranpur yang menjadi andalan Katmerciler saat ini adalah Hizir 4X4. Tergolong sebagai kendaraan perang yang dapat mengatasi ranjau darat atau MRAP (Mine Resistant Ambush Protected).
Hizir resmi diluncurkan pada November 2016 oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pameran High Tech Port ke-3 yang diadakan oleh Asosiasi Industri dan Pengusaha Independen Turki (MUSIAD).
Layaknya ranpur modern, Hizir menampilkan desain modular yang bisa dikembangkan untuk beragam misi. Mulai dari angkut pasukan (APC), kendaraan pengintai, patroli, pengawal konvoi, komando & kontrol, hingga ambulans.
Desain lambung Hizir berbentuk huruf V, berfungsi melemahkan energi ledakan ranjau atau bahan peledak improvisasi (IED). Sedangkan kulit bajanya mampu menahan tumbukan peluru senapan serbu dan hantaman granat tangan.
Varian Hizir APC dapat menampung sembilan personel termasuk komandan dan pengemudi yang duduk di kabin depan. Tersedia empat pintu (dua setiap sisi) dan satu pintu belakang untuk akses keluar masuk personel.
Ranpur berbobot 16 ton ini ditenagai mesin diesel Cummins kapasitas 8.900 cc yang menghasilkan daya 400 hp. Kecepatan tertinggi Hizir mencapai 110 km/jam dan jangkauan operasi sejauh 700 kilometer.
Sementara untuk dimensinya, Hizir memiliki panjang total 5,57 m, lebar 2,49 m, tinggi 2,61 m, dan jarak sumbu roda 3,08 m.
Sebagai senjata bela diri, Hizir dilengkapi kubah senjata kendali jarak jauh (RCWS) SARP buatan ASELSAN. Kubah ini dapat dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm, kaliber 12,7 mm, atau peluncur granat otomatis (AGL) 40 mm.
Hizir sendiri telah resmi diadopsi Militer Turki sebagai kendaraan patroli perbatasan yang mendapatkan julukan baru sebagai ATES. Sebanyak 17 unit kendaraan telah digunakan sejak Mei 2019 lalu.
Ranpur Hizir juga telah mendapatkan pesanan dari negara lain. Dilansir dailysabah.com, pada 26 Juli 2019 Katmerciler telah menerima pesanan senilai 20,7 juta dolar AS.
Pesanan ini datang dari negara di Afrika yang masih dirahasiakan namanya. Disebutkan, ranpur Hizir tersebut akan dikirimkan pada 2019-2020 dengan jumlah yang juga tak dungkapkan.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider