AIRSPACE-REVIEW.com – Kendaraan taktis ringan dibutuhkan personel militer untuk pergerakan yang lincah di medan perang. Sejumlah persyaratan melekat pada kendaraan jenis ini. Di antaranya adalah harus mudah dioperasikan, bandel, berfungsi multi, dan mampu melindungi personel yang ada di dalamnya.
Joint Light Tactical Vehichle (JLTV) adalah program yang telah digulirkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DOD) sejak 2005 guna memenuhi kebutuhan para prajurit militer gabungan Amerika Serikat.
Ada yang mengatakan, program JLTV diluncurkan sebagai pengganti kendaraan HMMWV (High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle) atau yang populer disebut Humvee.
Namun, US DOD sendiri belakangan tidak menyebutnya begitu. Humvee memang fenomenal. Kendaraan buatan pabrik AM General ini berhasil diproduksi sebanyak 280.000 unit dan digunakan di lebih 60 negara.
Humvee mulai digunakan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat sejak 1985 ketika dunia masih dalam masa Perang Dingin. Kendaraan ini terbukti andal dan sangat taktis di medan perang dalam penggunaannya yang sangat luas.
Lazimnya wahana perang, setelah melewati tiga dekade penggunaan, beragam peralatan tempur itu biasanya mulai mendapatkan pengganti. Demikian halnya dengan Humvee. Terlepas apakah memang akan benar-benar digantikan, toh JLTV faktanya saat ini mulai mengisi jajaran militer AS.
Dari sekian pabrikan yang mengikuti kontes JLTV dan setelah melewati berbagai uji, pada 2015 ditetapkan L-ATV (Light Combat Tactical All-Terrain Vehicle) buatan Oshkhosh sebagai pemenang Program JLTV. Pabrikan ini pun mendapatkan kontrak pengadaan produksi awal sebanyak 16.901 unit JLTV.
Khusus untuk Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army), JLTV baru mendapatkan persetujuan produksi penuh (full rate production) pada Juni 2019 lalu.
US Army pertama kali mendapatkan JLTV pada Desember 2018. Selanjutnya AD AS menempatkan 300 unit kendaraan ini di Brigade ke-1, Divisi Invanteri ke-3, Fort Stewart, Georgia mulai April 2019.
Dikutip via Defence-Blog.com (30/7), pelatihan mengendarai maupun mengoperasikan JLTV dibutuhkan agar para personel militer lapangan AS familiar dan mahir dengan kendaraan baru ini.
Hal ini seperti dilakukan oleh Resimen ke-3 USMC yang melaksanakan pelatihannya di Marine Corps Training Area (MCTA) Bellows sejak Senin (29/7). MCTA Bellows berada di bawah naungan Marine Corps Base Hawaii.
Pelatihan harus dilakukan mengingat JLTV memang bukan kendaraan biasa. Rantis ini dibuat dalam beberapa varian dan konfigurasi. Antara lain untuk fungsi umum, kendaraan pengangkut senjata untuk pertempuran jarak dekat, pengangkut senjata-senjata berat, dan lainnya.
Selain AD AS dan Korps Marinir, Angkatan Laut (US Navy) dan Angkatan Udara AS (USAF) juga bakal mendapatkan bagian JLTV walaupun dengan jumlah yang lebih sedikit.
Para personel dari kedua satuan itu akan menyusul mendapatkan pelatihan kegiatan yang sama di kemudian hari.
Roni Sontani
Defence tehnology is a deterence effect for defense a state.