AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Avtomatika Concern, perusahaan keamanan sistem informasi dari Rusia, memperkenalkan sistem bergerak detektor dan pelumpuh drone di ajang forum teknik militer internasional ARMY 2019 di Kubinka, luar kota Moskow pada 25-30 Juni.
Sistem ini dapat mendeteksi drone alias pesawat tanpa awak (UAV) hingga jarak 10 km, mengikuti alur penerbangannya, dan melumpuhkan drone tersebut pada jarak 6 km.
Drone dilumpuhkan dengan cara mengacaukan sistem komunikasi dan kendali yang ada pada wahana udara tersebut.
Pihak pabrikan mengklaim, sistem anti-drone Sapsan-Bekas merupakan yang terbaik dari sistem anti-drone yang ada di Rusia maupun di luar negeri saat ini.
Secara umum Sapsan-Bekas memiliki tiga sistem. Terdiri dari detektor sinyal drone, radar aktif dan optoelektronik yang dilengkapi video, serta sistem pelumpuh komunikasi radio bernama Luch (sinar).
Sistem Sapsan-Bekas dapat dioperasikan 24 jam penuh guna memonitor langit menggunakan perangkat video dan hasil citra panas.
Disebutkan pula, sistem ini dapat mendeteksi segala jenis drone. Baik yang dikendalikan secara manual maupun otonomus dengan kisaran frekuensi di 400 MHz hingga 6 GHz.
Sapsan-Bekas juga dapat membedakan drone kawan atau lawan karena dilengkapi dengan sistem detektor friend or foe.
Kelebihan lain dari sistem ini, adalah karena diinstal di kendaraan yang dapat bergerak ke berbagai tempat. Diakui pihak pabrikan, hal ini merupakan salah satu kebutuhan pelanggan saat ini.
Pelanggan menginginkan sebuah sistem mobil yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan melumpuhkan drone di berbagai tempat dengan cepat.
Ditambahkan, sistem ini telah mendapat pesanan dari operator sipil. Namun begitu, sistem ini terlebih dahulu akan menjalani serangkaian uji dimulai pada musim gugur tahun ini.
Roni Sontani