AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Biro Desain Special Machine-Building, anak perusahaan dari Precision Systems Company, Rusia tengah menyelesaikan rancangan tank amfibi ringan.
Tank yang bisa mengapung di air ini dibangun berdasarkan basis kendaraan tempur (ranpur) antitank 2S25M Sprut-SDM1 airborne self-propelled yang baru diluncurkan pada 2016 lalu.
Sergei Abdulov, Kepala Perancang Biro Desain Special Machine-Building, sebagaimana dikutip TASS mengatakan hal itu di sela ajang pameran dan forum teknik militer ARMY 2019 di Kubinka, Kamis (27/6).
“Pengerjaan sedang dilaksanakan untuk membangun sebuah tank ringan non-airborne yang dapat mengapung di air. Kendaraan ini berbasis SDM1,” ujar Abdulov.
Dibandingkan dengan Sprut, lanjutnya, ranpur baru ini akan mendapatkan proteksi lebih baik dan sistem roda yang berbeda.

Ranpur ini akan menggunakan sistem suspensi bar torsi yang diambil dari BMP-3 IFV. Sistem ini lebih tangguh dan lebih mudah dioperasikan dibanding sistem hydro-penumatic gear pada Sprut.
Sementara untuk persenjataan, tetap menggunakan senjata yang ada di Sprut. Sprut-SDM1 menggunakan kanon 2A75M laras halus (smoothbore) kaliber 125 mm.
Untuk senjata pendukung ada senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan senapan mesin koaksial 7,62 mm.
Tidak disebutkan lebih jauh soal nama dan detail dari proyek yang sedang dikerjakan ini.

Sprut-SDM1 merupakan kendaraan tempur antitank yang digunakan oleh pasukan lintas udara.
Ranpur ini memiliki bobot maksimal 18 ton supaya bisa dimobilisasi menggunakan pesawat Il-76 maupun dilepaskan dari udara menggunakan parasut (airdropped).
Guna mengurangi bobotnya, lapisan baja pelindung Sprut-SDM1 terpaksa dipangkas lebih tipis dan hanya tahan terhadap serbuan peluru.
Roni Sontani