AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Viking Air dari Kanada memodifikasi DHC-6-400 Twin Otter menjadi pesawat untuk fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) bernama Guardian 400.
Pesawat tampil perdana di Paris Air Show (PAS) 2019 di Bandara Paris-Le Bourget, Perancis pada 17-23 Juni.
Tidak sendirian, Viking bekerja sama dengan Airborne Technologies dari Austria dalam mewujudkan Guardian 400.
Terlihat dalam pameran, sayap Guardian 400 mengusung pod SCAR 15 dan kamera elektro optik infra merah (EO/IR) Hensoldt ARGOS II.
Seperti ditulis Jane’s (18/6), ke depan Viking juga akan melengkapi Guardian 400 dengan sistem radar Osprey buatan Leonardo yang memiliki cakupan 120 derajat. Perangkat ini akan dikombinasikan dengan sistem deteksi visual dan pengukuran jarak (ViDAR) buatan Sentient.
Kemudian akan diintegrasikan pula sistem geolokasi selular Artemis buatan Smith Myers dari Inggris. Perangkat ini sebagai mencari dan penjejak sinyal telepon genggam di daratan.
Data-data dan foto hasil tangkapan Guardian 400 di udara dapat dikirimkan ke pengguna di darat dengan jarak 12-20 km untuk perangkat tablet atau hingga 200 km untuk sistem penerima di pusat komando atau kendaraan bergerak.
Selepas hadir di PAS 2019, Guardian 400 selanjutnya akan melanjutkan tur ke lima benua untuk mengunjungi negara-negara yang telah disusun dalam daftar perjalanannya.
Di Asia Tenggara, Guardian 400 dijadwalkan akan mengunjungi Papua New Guinea, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina.
Pesawat ini juga akan mengunjungi Korea Selatan, Rusia, negara-negara Arab, dan hadir dalam penyelenggaraan Dubai Airshow 2019 pada November mendatang.
Majalah SKIES dari Kanada menulis, Guardian 400 merupakan pesawat misi khusus satu-satunya yang dapat dioperasikan menggunakan lima tipe sistem pendarat. Yaitu straight float, wheel skies, intermediat flotation gear, dan standard wheel gear.
Roni Sontani