AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Untuk kedua kali, JF-17 Thunder kembali tampil dinamik di ajang Paris Air Show (PAS) 2019. Yang pertama adalah dua tahun lalu dalam penyelenggaraan PAS 2017.
Jet tempur hasil kolaborasi Pakistan Aeronautical Complex (PAC) dan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) ini jadi satu dari dua jet tempur yang menyemarakkan flying display selama trade days PAS 2019 bersama dengan jet kebanggaan tuan rumah, Dassault Rafale.
Info terbaru, JF-17 Block III dijadwalkan mengudara pada akhir tahun ini. Berbeda dengan pendahulunya, Block III sudah dilengkapi dengan radar pemindai elektronik aktif atau active electronically scanned array (AESA).
Hanya saja, seperti dikutip FlightGlobal dari sumber yang diwawancarai, untuk radar AESA belum dipastikan dari mana yang akan digunakan.
Terdapat dua pemasok radar AESA yang saat ini masih dipertimbangkan. Yaitu KLJ-7A dari China Electronics Technology Group dan satu lagi dari AVIC.
Selain radar AESA, kelebihan Block III adalah karena pesawat ini telah dilengkapi perangkat sistem peperangan elektronik dengan pilihan buatan China atau Eropa.
Dari sisi tampilan, terdapat juga sedikit perbedaan di mana lubang masukan udara ke mesin (air intake) lebih lebar guna lebih memudahkan udara masuk. Disebutkan bahwa JF-17 Block III akan menggunakan mesin baru menggantikan mesin lama Klimov RD-93.
Namun begitu, mesin baru dengan air intake lebih besar ini kemungkinan tidak bisa diterapkan pada JF-17 Block II. Pilot JF-17 kepada FlightGlobal menerangkan, RD-93 sudah cukup andal digunakan Angkatan Udara Pakistan (PAF) selama ini. Sedikitnya 98 unit JF-17 digunakan PAF saat ini.
JF-17 merupakan jet tempur multiperan. Sebagai informasi tambahan, dalam hal persenjataan pesawat dibekali dengan kanon internal laras kembar GSh-23-2 kaliber 23 mm. Rudal udara ke udara PL-5EII (jarak dekat) dan SD-10A (BVR) melengkapi tujuh gantungan senjata untuk pertarungan udara.
Sementara untuk menghancurkan sasaran di permukaan selain tersedia bom konvensional seri MK (MK-82/83/84) dan bom berpemandu seri GBU (GBU-10/12/16), juga tersedia rudal udara ke darat macam CM-102 (antiradiasi) dan C-802AK atau CM-400AKG (antikapal).
Roni Sontani