AngkasaReview.com – Elbit Systems produsen pesawat terbang tanpa awak kenamaan asal Israel memamerkan untuk pertama kalinya drone intai taktis ringan Hermes 45 di Bandara Paris-Le Bourget, Perancis pada 17-23 Juni.
Hermes 45 merupakan drone terkecil dari keluarga Hermes yang sebelumnya telah hadir, yaitu Hermes 450 dan Hermes 900.
Melansir situs Jane’s, meskipun berdimensi kecil namun daya tahan Hermes 45 mendekati kemampuan terbang drone jenis MALE (ketinggian medium jangkauan lama) hingga 24 jam.
Wahana ini dibekali sebuah mesin tunggal berbaling-baling model pusher (mengarah belakang). Sementara sayapnya mengadopsi desain sayap tunggal dengan winglet terbalik di ujungnya.
Berat lepas landas maksimum (MTOW) Hermes 45 mencapai 70 kg. Muatan yang diusung mencapai 20 kg berupa peralatan ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) seperti sensor elektro optik/infra merah (EO/IR), radar maritim, terrain dominance (TD), perangkat perang elektronik (EW), dan peralatan komunikasi.
Ketinggian terbang Hermes 45 mencapai 4.500 m dengan jangkauan operasi 200 km. Jangkauan ini dapat diperpanjang bila menggunakan sistem komunikasi satelit BLOS (Beyond Line of Sight).
Untuk mengoperasikan Hermes 45 cukup dibutuhkan dua orang awak saja. Drone ini diterbangkan menggunakan sistem peluncur rel dan mendarat dengan cara ditangkap menggunakan jaring menyerupai tiang gawang bola.
Sebagai tambahan informasi, di negara kawasan ASEAN, Angkatan Udara Singapura, Thailand, dan Filipina adalah pengguna keluarga Hermes 450 yang berukuran lebih besar.
Drone Hermes 450 bermesin pusher tunggal, bersayap tinggi, dan ekor model V ini mampu terbang sejauh 300 km atau durasi 20 jam.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider