AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Irak yang sedang berperang melawan tetangganya Iran dalam palagan yang dikenal sebagai Perang Iran-Irak (1980-1988) membutuhkan beragam persenjataan dalam jumlah banyak. Salah satunya adalah jenis tank tempur utama (MBT).
Tak mudah mendaptkan senjata unggulan dalam jumlah besar dan cepat, salah satu negara yang mau menyuplainya kala itu adalah China. Tak kira-kira jumlahnya, sebanyak 1.500 tank Type-69 dikirim ke negeri seribu satu malam ini pada kurun 1983-1987.
Tank Type-69 sendiri merupakan salinan dari tank legendaris T-55 buatan Uni Soviet. Versi ekspor Type-69 untuk Irak dinamai Type-69QM dan Angkatan darat Irak menyebutnya sebagai T-55B. Persenjataan utamanya berupa kanon kaliber 100 mm.
Dalam perjalanannya, Angkatan Darat Irak meng-upgrade tank Type-69QM miliknya. Lahirlah varian Type-69QM1 bersenjatakan kanon kaliber 105 mm standar NATO dan Type-69QM2 berkanon kaliber 125 mm standar Pakta Warsawa. Keduanya juga mendapatkan perangkat penjejak laser.
Usai bertempur di Perang Iran-Irak, keluarga tank Type-69QM dilibatkan dalam Perang Teluk tahun 1990-1991 dan Perang Irak 2003-2011. Tank Type-69QM selanjutnya masih terus beraksi, digunakan menghadapi kelompok ISIS yang bercokol di Irak.
Di Angkatan Darat Irak tank Type-69QM merupakan MBT lapis kedua di bawah M1A1M Abrams yang didatangkan dari Amerika Serikat sejak 2010 sebanyak 140 unit dari AS. Namun begitu, tank gaek Type-69QM yang banyak pengalaman tempur itu sayang untuk dipurnabaktikan apalagi jumlahnya masih banyak.
Nah, untuk memperpanjang masa pakai dan meningkatkan kinerjanya, Angkatan Darat Irak menjalankan proyek modernisasi (upgrade) tank Type-69QM dan menamainya Kafeel-1 (Kafil) yang berarti Penjamin-1.
Dalam proses pembangunannya Irak melibatkan banyak mitra asing khususnya dari Eropa. Disebut-sebut salah satunya adalah perusahaan Excalibur dari Ceko yang bermitra dengan perusahaan lokal Abbasid.
Peningkatan utama Tank Kafeel-1 di antaranya adalah penggantian mesin diesel baru yang dibeli dari Ukraina. Tingkat perlindungan tank juga ditingkatkan dengan pemasangan lapisan ERA. Lalu perangkat kamera termal dan sistem pandangan 360 derajat juga dipasang.
Kanon baru sebagai senjata penggebuk utama juga digantikan, meskipun tak disebutkan siapa pemasoknya. Rumornya tank Kafeel-1 menggunakan kanon baru kaliber 120 mm dengan senjata pendukung berupa senapan mesin kaliber 12,7 mm dengan sistem kendali jarak jauh (RCWS).
Dikutip dari laman ina.iq, tank Kafeel-1 resmi diluncurkan pada 13 Juni 2019 di Bagdad, Irak. Sebagai operator kehormatan yang mengoperasikan ‘Sang Penjamin’ adalah Brigade ke-26 PMF (Popular Mobilization Forces) Angkatan Darat Irak.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider