AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Skadron Udara 27 yang ditunggu-tunggu kini resmi berdiri. Peresmian skadron udara pertama TNI AU di Bumi Papua dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna pada Kamis, 13 Juni 2019.
Secara simbolik KSAU mencopot stiker lambang Skadron Udara 2 “Kalong” di bagian depan pesawat CN235 registrasi A-2307 dan kemudian terlihat penggantinya lambang Skadron Udara 27.
Skadron Udara 27 berada di Lanud Manuhua, Biak, Papua. Di tempat ini pula telah berdiri markas Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III yang peresmiannya dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada Mei 2018.
Dikutip dari pemberitaan TNI AU, Skadron Udara 27 akan diperkuat dengan armada angkut sedang CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Pesawat ini dikembangkan bersama dengan CASA, Spanyol yang kini telah melebur menjadi Airbus Defence and Space.
KSAU dalam sambutannya mengatakan, kebijakan pemerintah untuk menempatkan skadron pesawat angkut di Papua dimaksudkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal operasi pergeseran pasukan tempur, mendukung distribusi logistik untuk menekan disparitas harga, dan dukungan lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Pada tahap awal, Skadron Udara 27 akan diperkuat dengan 4 CN235 dan 71 personel. Ditunjuk sebagai Komandan Skadron Udara 27 pertama adalah Letkol Pnb Trinanda Hasan Febrianto. Sebelumnya ia menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta yang menaungi pesawat CN235 dan CN295.
Ke depan, tulis TNI AU, jumlah pesawat untuk skadron ini akan ditambah sesuai kebutuhan operasi.
KSAU berpesan kepada Letkol Pnb Trinanda agar dapat mengemban amanah memimpin Skadron Udara 27.
“Laksanakan tugas secara profesional, militan, dan inovatif sehingga kehadiran Skadron Udara 27 dapat bermanfaat bagi kepentingan negara dan juga membantu Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas,” kata KSAU.
Diberitakan sebelumnya, Skadron Udara 27 akan diisi oleh gabungan pesawat CN235 dan CN295. Dengan masuknya 4 CN235 yang diambil dari Skadron Udara 2, apakah penambahan berikutnya juga akan dengan pesawat yang sama? Dapat kiranya kita tunggu.
Bila demikian, maka Skadron Udara 2 akan mengoperasikan seluruhnya 9 CN295 yang kini dimiliki. TNI AU pernah menyebutkan akan memesan tambahan 3 CN295 kepada PTDI. Kita tunggu.
Roni Sontani
Kalo di pikir-pikir , kenapa baru sekarang ya dibikin pangkalan TNI AU, Padahal wil Papua termasuk kategori propinsi terluar yg bisa dikatakan rawan. Semoga kedepannya bisa di tempatkan juga skuadron tempur dan stasiun radar yg mumpuni.
Jaya Indonesia-Jaya Papua