AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Angkatan Udara Republik Ceko telah menerima tiga unit jet latih/tempur L-159T2 buatan pabrik pesawat negeri itu, AERO Vodochody AEROSPACE a.s atau kini populer disingkat Aero. Pesawat ini merupakan hasil pengembangan dari jet latih multiperan kursi tunggal L-159A ALCA.
Di AU Ceko L-159T2 akan menggantikan peran L-39ZA yang saat ini dioperasikan di Pangkalan Udara Taktis ke-21 di Čáslav. L-39ZA rencananya akan dipensiunkan pada akhir tahun ini.
Bila L-159A berkursi tunggal, maka sesuai fungsinya sebagai jet latih L-159T2 berkursi ganda model tandem (depan-belakang). Perombakan pun dilakukan oleh pihak pabrikan.
Aero dalam siaran persnya menyebut, L-159T2 menggunakan bodi bagian tengah yang baru berikut bagian depan pesawat dan penyesuaian pada bagian sayap. Sisanya, diambil dari basis L-159A.
Dibandingkan dengan L-159A, sejumlah pembaruan telah melengkapi jet latih baru. Di antaranya adalah layar multi-fungsi (MFD) di kedua ruang kokpit, kursi lontar versi terbaru VS-20, serta sistem perlindungan diri yang terdiri dari countermeasure dan radar warning receiver (RWR).
Radar Grifo-L buatan Leonardo yang digunakan pada L-159A masih diintegrasikan di pesawat dual seat ini. Kelengkapan lainnya adalah integrasi perangkat penglihatan malam (NVG) dan sistem pengisian bahan bakar bertekanan.
AU Ceko memesan tiga L-150T2 pada 2016. Pemesanan mencakup paket suku cadang, sistem pendukung darat, perangkat lunak, dan pelatihan kru.
Penerbangan perdana L-159T2 dilaksanakan di Vodochody Airport pada 2 Agustus 2018. Sementara penyerahan terakhir kelompok pertama ini dilaksanakan di pabrik Aero pada 4 Juni lalu.
Mengenai pesawat basis L-159A, jet mesin tunggal ini didesain sebagai penempur ringan multiperan (tempur udara, serang darat, dan pengintai). Pesawat dilengkapi radar segala cuaca dan dapat beroperasi pada siang dan malam hari. Mengacu pada standar NATO, L-159A mampu membawa beragam persenjataan yang sesuai.
Adapun mengenai AERO Vodochody AEROSPACE a.s atau Aero, merupakan salah satu industri dirgantara tertua di dunia. Pabrik pesawat yang didirikan pada 1919 ini terkenal dengan produk-produk andalnya seperti L-29 Delfin, L-39 Albatros, L-59 Super Albatros, dan L-159 ALCA.
L-29 Delfin merupakan produk terlaris Aero Vodochody dengan lebih 3.600 unit diproduksi pada kurun 1963-1974 dan digunakan di lebih 30 negara. Indonesia termasuk salah satu pengguna pesawat ini.
Kemudian produk lainnya yaitu L-39 Albatros, berhasil dibuat lebih dari 2.900 unit dan tersebar di 43 negara. Tim aerobatik Breitling menggunakan tujuh pesawat L-39 dalam formasi tarian di udara ke berbagai negara.
L-39 terbang perdana pada 4 November 1968 dan digunakan sejak tahun 1972 hingga sekarang. Produksinya kemudian diakhiri pada 1996 dan diteruskan oleh L-39NG.
Roni Sontani