AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Qatar telah menerima kiriman kelompok pertama lima unit jet tempur Rafale dari Perancis. Pesawat untuk Angkatan Udara Qatar (Qatar Emiri Air Force/QEAF) ini diterima langsung oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dalam sebuah acara di Dukhan Airbase (Tamim Airbase) wilayah Pantai Barat Semenanjung Timur Tengah pada Rabu, 5 Juni lalu.
Demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Qatar dalam keterangannya sebagaimana dikutip Jane’s.
Kehadiran jet tempur ringan bermesin ganda Rafale makin meningkatkan kekuatan QEAF yang terus dipasok beragam persenjataan modern. Qatar memesan 36 Rafale buatan Dassault Aviation yang telah terbukti keampuhannya di sejumlah medan pertempuran.
Sebagai negara kaya, Qatar memborong sejumlah mesin perang udara dari berbagai pabrikan. Negeri para emir ini telah memesan 72 F-15QA buatan Boeing, Amerika Serikat dan 24 Eurofighter Typhoon.
Qatar juga memesan pesawat tanker A330 MRTT dan KC-46A Pegasus.
Mengutip pemberitaan Presstv, Qatar membeli sejumlah persenjataan modern menyusul hubungan yang tidak baik dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir sejak 5 Juni 2017.
Qatar melakukan pemesanan 24 Rafale pada 2015 dan menambahnya 12 unit tahun lalu sehingga pesanan terhadap jet tempur ini menjadi 36 unit. Seorang pejabat di Doha mengatakan, Qatar berencana akan menambah lagi pembelian 36 jet omnirole ini.
Bagi Qatar, jet tempur buatan Perancis bukan pertama kali mereka gunakan. Sebelumnya, AU Qatar telah mengoperasikan Mirage F1, Mirage 2000-5EDA dan jet latih Alpha Jet.
Serah terima pesawat pertama Rafale sebelumnya telah dilaksanakan di Merignac, Perancis bagian selatan pada Februari lalu. Namun pesawat digunakan terlebih dahulu di Perancis guna melatih para penerbang QEAF.
Roni Sontani