AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Berawal dari kunjungan Dewan Pembina Yayasan Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution Bandung, Jawa Barat yang juga Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, M.Si kepada KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur pada Januari 2019 lalu, keinginan Taman Lalu Lintas untuk memiliki monumen F-5 sebagai ikon baru di Kota Dirgantara Bandung pun disampaikan kepada orang nomor satu di TNI AU tersebut.
Gayung bersambut, Marsekal Yuyu Sutisna yang juga kelahiran Bandung ini, menyambut baik rencana tersebut. Ia selanjutnya memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan pemindahan satu unit ‘Macan Besi’ yang sudah purnabakti dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur ke tempat peristirahatannya di kota berhawa sejuk Tanah Priangan.
Susunan kepanitiaan selanjutnya dibentuk dengan KSAU sebagai pelindung, Dankoharmatau sebagai Pembina, Danlanud Husein Sastranegara sebagai Koordinator Umum, Dandepo 10 sebagai Koordinator Teknis, dan Danskatek 042/Dansathar 12 sebagai Koordinator Assembling/Reassembling. Untuk teknisi perakitan pesawat, pengerjaan dilaksanakan oleh tim dari Skadron Teknik 042 dan Skadron Udara 14, serta LO/Konseptor Letkol Tek Heri Heryadi, S.T, M.T.
Kepada Airspace Review, Heri Heryadi menjelaskan, pada Januari hingga Maret 2019, persiapan teknis di Skadron Teknik 042 dilaksanakan. Di antaranya adalah dengan melaksanakan proses disassembling komponen F-5E Tiger II (versi kursi tunggal) bernomor ekor TS-0502 yang telah mengabdi kepada negara selama kurang lebih 35 tahun itu.
Bagian sayap dan ekor pesawat serta moncong pesawat dicopot guna memudahkan F-5 diangkut menggunakan pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Setelah pengerjaan selesai, persiapan loading F-5 dari Skatek 042 ke pesawat Hercules pun dilaksanakan.
Sementara itu dalam waktu bersamaan, di lokasi monumen di Taman Lalu Lintas Bandung pun telah dilaksanakan kegiatan penyiapan konstruksi monumen dan pembangunan pondasi monumen oleh tim dari Fasint Lanud Husein Sastranegara yang dipimpin Kapten Tek Dwi.
Tanggal 8 Mei 2019 yang ketika itu sudah memasuki Bulan Ramadan, TS-0502 pun diterbangkan dari Madiun dan tiba di Lanud Husein Sastranegara, Bandung. Setiba di Husein, kemudian dilaksanakan proses unloading F-5 dari pesawat C-130 Hercules yang membawanya.
Pada malam hari menjelang sahur, pesawat pun diangkut dari Lanud Husein menuju Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang berada di Jalan Belitung No.1 Bandung menggunakan truk tronton.
Dari situ, selama bulan puasa kegiatan pembangunan monumen F-5 dilaksanakan. Dimulai dengan proses reassembling F-5 hingga menaikkannya ke atas tiang monumen.
Sebelum Hari Raya Idul Fitri 1440 H pada 5 Juni 2019, seluruh kegiatan telah selesai dilaksanakan dan monumen ‘Sang Macan’ pun sudah berdiri kokoh di tempatnya.
Rencananya, dalam waktu dekat monumen ini akan diresmikan oleh KSAU yang juga merupakan penerbang F-5 TNI AU dengan raihan lebih 2.000 jam terbang di F-5E/F Tiger II. Ia pun tercatat sebagai salah atu Komandan Skadron Udara 14 yang menaungi pesawat tersebut.
Para pecinta kedirgantaraan yang berkunjung ke Bandung tentunya bisa mampir ke Taman Lalu Lintas untuk melihat dari dekat salah satu jet tempur pencegat buatan pabrik Northrop, Amerika Serikat yang pernah digunakan oleh para Kesatria Langit Pahlawan Hati dari Skadron Udara 14 TNI AU ini.
Bagi para generasi muda yang tidak sempat melihat pesawat ini mengudara di masanya, kehadiran monument F-5 di Bandung juga bisa membuka cakrawala dan minat untuk menjadi penerbang tempur TNI AU.
Roni Sontani