AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Jet tempur JF-17 Thunder Angkatan Udara Pakistan (PAF) usai menjalani perawatan berat (overhaul) pertama kali di China dan telah kembali ke markasnya di Pakistan pada Maret lalu. Proses overhaul dilaksanakan di Changsha 5712 Aircraft Industry Company yang merupakan bagian dari Korporasi Industri Penerbangan China (AVIC).
Pengerjaan perawatan berat JF-17 di China merupakan yang pertama kali bagi AVIC. Selanjutnya, pengerjaan akan dilakukan di Pakistan.
Pesawat JF-17 yang menjalani overhaul ini merupakan pesawat kelompok pertama JF-17 yang dibuat di China untuk Pakistan. JF-17 sendiri merupakan hasil kerja sama industri pesawat Chengdu Aircraft Industry (CAC) China dan Pakistan Aeronautical Comples (PAC) Pakistan. Lebih dari 100 unit JF-17 digunakan oleh PAF. Di Negeri Tirai Bambu, JF-17 dikenal dengan sebutan FC-1 Xiaolong.
Dikutip dari pemberitaan Global Times (21/5), pengerjaan overhaul JF-17 dimulai pada November 2017. Usai menjalani perawatan, pesawat melaksanakan uji penerbangan pada Oktober 2018.
Dalam proses overhaul ini Pakistan mengirimkan puluhan teknisinya untuk belajar bagaimana perawatan besar dilakukan terhadap JF-17 sebagai bekal untuk melaksanakan pengerjaan yang sama di dalam negeri.
JF-17 merupakan jet tempur ringan kursi tunggal yang mampu melaksanakan misi multiperan. Prototipe JF-17 terbang perdana pada 25 Agustus 2003 dan mulai digunakan oleh PAF sejak 2007.
Dari segi dimensi, JF-17 memiliki panjang 14,93 m, rentang sayap 9,48 m, dan tinggi 4,72 m. Pesawat memiliki bobot maksimal untuk lepas landas (MTOW) 12.383 kg.
Sementara dari sisi performa, JF-17 yang mengandalkan mesin tunggal Klimov RD-93 Afterburning Turbofan ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,6 Mach (1.960 km/jam) dan terbang hingga ketinggian maksimal 55.500 kaki. Pesawat bisa diajak bermanuver dengan limitasi gravitasi +8G/-3G.
Sebagai jet tempur, JF-17 dibekali sebuah kanon internal GSh-23-2 kaliber 23 mm. Pesawat dilengkapi tujuh gantungan senjata, yaitu empat di bawah sayap (dua di kanan dan dua di kiri), dua di ujung sayap (satu di kiri dan satu di kanan), serta satu di bawah badan.
Rudal udara ke udara yang dapat dibawa antara lain PL-5EII (jarak dekat) dan SD-10A (jarak jauh). Sementara rudal udara ke darat antara lain CM-102 (antiradiasi), C-802AK (antikapal), dan CM-400AKG antikapal. Sejumlah bom juga dapat dibawa JF-17, seperti Mk-82/83/84, Matra Durandal (antilandasan), Rockeye Mk-20 (bom kluster), bom berpemandu laser seperti GBU-10/12/16 dan lainnya.
Roni Sontani