AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Tampil dengan warna abu-abu gelap, penampilan Hurkus-C (Free Bird seri C) makin terlihat garang dengan grafis berbentuk moncong hiu menyeringai. Pesawat bertengger di luar arena selama pameran IDEF 2019 yang berlangsung di Istanbul, Turki pada 30 April – 3 Mei lalu.
Varian bersenjata dari keluarga pesawat latih turboprop buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) ini dikembangakan untuk keperluan Militer Turki. Pesawat didapuk untuk menghadapi peperangan asimetris melawan gerilyawan.
Seperti diketahui, Turki hingga saat ini masih terus memerangi kelompok ISIS maupun pemberontak Kurdi yang beroperasi di sekitar wilayah perbatasan dengan negara tetangganya Suriah dan Irak.
Purwarupa pertama Hurkus-C resmi diluncurkan pada pertengahan Februari 2017. Prototipe ini dikembangkan berdasar versi latih lanjut Hurkus-B yang telah dilengkapi dengan avionik terintegrasi termasuk HUD, MFD, dan MC (Mission Computer). Sayap pesawat juga telah dilengkapi winglet.
Sebagai pesawat serang dan intai, Hurkus-C dapat dijejali muatan hingga 1.500 kg. Tersedia enam gantungan senjata (tiga di tiap sayap) dan satu di tengah perutnya. Hurkus-C juga dilengkapi pod elektro-optik dan inframerah (EO/IR) Aselsan Common Aperture Targeting System (CATS).
Sementara pilihan senjata untuk misi dukungan udara jarak dekat (CAS) ataupun antigerilya (COIN) dipasok oleh pabrik senjata asal Turki, Roketsan. Yaitu berupa rudal antitank UMTAS serta roket berpemandu laser Cirit kaliber 2,75 inci.
Jenis bom yang dibawa mulai dari GBU-12 berpemandu laser, bom multiguna Mk-81, Mk-82, BDU-33 serta bom latih MK-106. Hurkus-C juga dapat dilengkapi pod berisi senapan mesin kaliber 12,7 mm atau sebuah tabung tangki eksternal kapasitas 70 galon.
Hurkus-C ditenagai sebuah mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-68T berdaya1.600 shp. Kecepatan terbang maksimum di angka 574 km/jam dan ketinggian terbang hingga 10.577 m. Sementara untuk jangkauan operasi sejauh 1.478 km atau lama terbang 4 jam 25 menit.
Berdasar informasi Jane’s, Penerbangan AD Turki telah memesan sebanyak 12 unit Hurkus-C termasuk 12 opsi tambahan. Namun penyerahan yang semula diagendakan pada 2018 hingga saat ini belum terlaksana.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, TAI sendiri telah mengumumkan akan menyasar pasar ekspor untuk Hurkus-C. Di kelasnya ‘Sang Burung Bebas” akan bersaing dengan EMB-314 Super Tucano dari Brasil, AT-6B Wolverine dari Amerika Serikat, KAI KT-1C dari Korea Selatan, dan pendatang baru B-250 Bader dari Uni Emirat Arab.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider