AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Kementerian Pertahanan Qatar pada 27 Desember tahun lalu telah menyerahkan hibah 24 kendaraan tempur (ranpur) Storm 4X4 kepada Mali untuk digunakan oleh militer negeri itu (FAMa). Storm diterbangkan ke Mali dari Qatar menggunakan tiga pesawat angkut militer Boeing C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara Qatar .
Selanjutnya ranpur Storm digunakan oleh unit militer Mali untuk beroperasi di daerah konflik ancaman tinggi di mana banyak tersebar ranjau darat dan bahan peledak improvisasi (IED). Wilayah dari sarang separatis itu terutama berada di perbatasan antara Mali dan negara tetangganya Niger di sebelah timur dan Burkina Faso di tenggara.
Tautan: Ranpur Nurol Yoruk 4X4 Mulai Diproduksi Turki untuk Militer Qatar
Seperti diketahui, Mali juga menjalin kerja sama dengan lima negara tetangganya dalam wadah G5S atau lima negara Sahel. Kelima negara adalah Mali, Burkina Faso, Chad, Mauritania, dan Niger (bedakan dengan Nigeria). Kelompok militer dari kelima negara yang berada di Afrika Barat tersebut bersepakat untuk memberantas kelompok separatis secara bahu-membahu.
Tautan: Al Wajbah & Al Zubarah, Panser 8X8 Gagah Perkasa dari Qatar
Stark Motor membangun Storm menggunakan sasis Toyota Land Cruiser 79 pick-up. Ranpur ditenagai mesin diesel kapasitas 4.500 cc berdaya 195 hp. Storm tersedia dalam pilihan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis. Versi angkut pasukan (APC) dari Storm dapat menampung delapan penumpang termasuk pengemudi.
Lantai ranpur dapat menahan ledakan ranjau ringan atau setara dua granat jenis DM51 buatan Jerman. Sebagai senjata bela diri tersedia dudukan senapan mesin atau pelontar granat otomatis (AGL) di bagian atapnya.
Tautan: Qatar Terima Rafale, Jet Tempur Semburan Api Segala Peran
Sebelum menerima dua lusin Storm APC, dalam jumlah yang tak banyak militer Mali juga telah diperkuat dengan ranpur Arquus Bastion APC asal Perancis. Selain itu ada ranpur Python dan Gladiator APC buatan Streit Group dari Uni Emirat Arab.
Rangga B. Sawiyya
editor: raider