ANGKASAREVIEW.COM – Perusahaan Vestel Defense kembali memamerkan drone intai bersenjata Karayel (Angin Kencang Dingin) pada pameran pertahanan IDEF 2019 di Istanbul, Turki pada 30 April – 3 Mei. Sebelumnya, drone Karayel tampil perdana di ajang yang sama, IDEF 2017.
Karayel merupakan drone ISR bersenjata pesanan SSB (Undersecretariat for Defence Industries) untuk digunakan Angkatan Darat Turki. Dilansir savunmasanayisi.com, saat ini Vestel Defence telah menuntaskan uji terbang Karayel dan drone ini pun telah siap masuk jalur produksi.
Tautan: Drone Turki ANKA-S Sukses Laksanakan Misi Tempur Pertama
Vestel Defence meluncurkan dua varian Karayel. Pertama dengan rentang sayap 10,5 m dan kedua dengan rentang sayap 13 m yang dinamai Karayel-SU. Keduanya memilik panjang badan total 6,5 m.
Karayel memiliki bobot WTOW 550 kg dan untuk Karayel-SU berbobot 630 kg. Keduanya dilengkapi mesin tunggal buatan lokal PD-170 berdaya 97 hp. Kecepatan terbang drone ini berada pada kisaran 110-150 km/jam dengan ketinggian terbang maksimum 6.850 m.
Tautan: Turki Segera Terbangkan Akinci, Drone Serang Terbesar Buatan Dalam Negeri
Dengan muatan perangkat EO/IR seberat 50 kg, Karayel dapat berpatroli di udara selama 20 jam siang dan malam. Drone dapat beroperasi pada suhu ekstrem mulai dari -40C hingga panas 60C.
Sebagai drone ISR bersenjata, Karayel dapat membawa muatan hingga 120 kg lebih. Tersedia dua gantungan senjata di tiap sayapnya untuk membawa rudal udara ke darat buatan Roketsan. Tipe MAM-C seberat 8,5 kg sebanyak empat dan dua untuk tipe MAM-L berbobot 22,5 kg.
Tautan: Ikan Terbang Bersenjata Berat, Drone Terbaru Turki Siap Beroperasi Tahun 2020
Selain digunakan untuk pesanan militer dalam negeri, Karayel juga telah mendapatkan pelanggan pertama dari Arab Saudi.
Selain itu dikabarkan Karayel juga telah diminati oleh Ukraina juga negeri jiran Malaysia.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider