ANGKASAREVIEW.COM – Iran selesai menggelar Parade Hari Tentara Nasional pada 18 April 2019 dalam rangka peringatan 40 tahun pembentukan Angkatan Bersenjata Republik Islam pada 1979 setelah Revolusi Iran tersebut. Salah satu alutsista kebanggaan dalam negeri yang turut ditampilkan adalah jet tempur Kowsar (Thunderbolt).
Jet Kowsar merupakan kelanjutan dari proyek Azarakhsh (Lightning) yang dikembangkan sejak 1997 oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA). Kantor berita IRNA menyebut Koswar sebagai jet tempur generasi ke-4 yang dapat digunakan untuk pertempuran udara dan serangan darat.
Tautan lain: Iran Kembangkan Drone Intai Serang Bermesin Jet Khodkar
Kowsar dikembangkan berdasar jet tempur F-5E/F Tiger II buatan Northrop. Iran mengklaim Kowsar menggunakan rangka baru, meski banyak pihak yang meragukan. Diduga Kowsar dibangun berdasar airframe yang masih bagus dari F-5E/F milik AU Iran (IRIAF). Seperti diketahui, sebelum Revolusi Iran 1979, sebanyak 141 unit F-5E dan 28 versi tandem F-5F dibeli dari AS.
Tautan lain: Hebat, Iran Produksi Rudal Udara ke Udara Jarak Jauh (BVRAAM) Secara Mandiri
Sementara untuk avionik, Kowsar telah menanggalkan sistem analog menjadi digital. Pesawat telah mengadopsi glass cockpit, Head Up display (HUD) dan Smart Mobile Mapping Systems (SMMS). Kowsar juga mendapatkan radar multiguna dan sistem kontrol tembak canggih.
Untuk dapur pacunya, Kowsar dilengkapi sepasang mesin turbofan J90. Mesin ini tak lain merupakan salinan mesin J85 buatan General Electric yang digunakan pada jet F-5E/F. Dengan menggunakan afterburner, setiap mesin J90 akan menghasilkan gaya dorong sebesar 22.2 kN.
Tautan lain: Iran Tampilkan Drone Intai Mohajem 92 di IQDEX 2019
Sebagai jet tempur multiperan, Kowsar dibekali beragam senjata untuk pertempuran udara dan serangan darat. Guna berhadapan dengan jet tempur lawan, Kowsar dilengkapi sepasang rudal antipesawat Fatter. Rudal udara ke udara jarak dekat ini adalah salinan dari AIM-9P Sidewinder buatan AS.
Tautan lain: Iran Perkenalkan Ranpur Terbaru Howeizeh di Irak
Untuk serangan darat, Kowsar dapat mengusung beragam bom dan tabung berisi roket kaliber 70 mm. Kowsar juga dipersenjatai dengan rudal udara ke permukaan berpandu laser bernama Sattar-3. Misil seberat 500 lbs (226 kg) ini dapat menggasak sasaran sejauh 30 km.
Purwarupa jet Kowsar mulai dipertunjukkan kepada umum pada 21 Agustus 2018 dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Teheran. Peluncuran Kowsar tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Hassan Rouhani didampingi Menteri Pertahanan Brigjen Amir Hatami.
Tautan lain: Iran Luncurkan Ranpur MRAP Toufan Buatan Dalam Negeri
Selanjutnya pada 3 Nobember 2018, Menteri Pertahanan Brigjen Amir Hatami meresmikan produksi masal Kowsar dari pabrik HESA yang berada di provinsi Isfahan, Iran. Dalam lini produksi terlihat tujuh pesawat sedang dibuat, tak disebutkan berapa unit yang akan dibuat untuk IRIAF.
https://www.youtube.com/watch?v=b0dEukQsqLA
Selain untuk memenuhi kebutuhan IRIAF, jet Kowsar dikabarkan juga akan diekspor ke negara lain. Yang menarik, kanal Press TV menyebut Indonesia adalah salah satu satu negara yang tertarik menggunakannya. Benar atau tidak, hanya waktu yang akan membuktikannya.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider