ANGKASAREVIEW.COM – AVX Aircraft bermitra dengan L3 Technologies pada Senin, 15 April 2019, memperkenalkan desain helikopter yang diikutkan dalam kompetisi Program Future Attack Reconnaissance Aircraft (FARA) untuk Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS/US Army).
Berdasar siaran pers yang dilansir L3 Technologies, AVX Aircraft bertanggung jawab mengembangkan platform helikopter, sementara L3 Technologies yang menyediakan rekayasa sistem, integrasi senjata, sensor, dan sistem komunikasinya.
Tautan: Sosok S-97 Raider, Calon Pengganti Heli Intai Bersenjata Kiowa Warrior
Dari desain yang ditampilkan, helikopter bernama AVX/L3 ACH (Advanced Compound Helicopter) tersebut mengadopsi rotor utama model koaksial (berputar lawan arah). Rotor utama ini dipadukan dengan dua ducted fan guna memberikan daya dorong maju dan mundur. Kombinasi sistem ini membuat heli bermanufer lincah dan gesit.
AVX/L3 ACH dilengkapi dengan perangkat penerbangan fly-by-wire (FBW) dan sistem avionik digital modern open systems architecture (MOSA). Heli ini diawaki dua orang (pilot dan kopilot) dan ke depannya juga akan dikembangkan untuk terbang otonom dijuluki sebagai ‘pilot digital’.
Tautan: Rayakan HUT Penerbangan Angkatan Darat ke-50, Australia Pensiunkan Bell 206B-1 Kiowa
Helikopter AVX/L3 ACH dilengkapi dengan tiga pasang sayap yang terpisah. Sebuah dipasang dibagian atas badan digunakan untuk membantu daya angkat, sementara sayap kecil di pasang di bawah sebagai tempat gantungan senjata. Sayap ketiga berupa sirip kemudi di bagian ekor.
Tautan lain: Calon Heli Angkut Masa Depan Militer AS SB>1 Defiant Sukses Terbang Perdana
Sebagai heli kawal intai, AVX/L3 ACH dilengkapi senjata penggebuk berupa kanon Gatling tiga laras kaliber 20 mm yang dipasang di bawah dagu. Pada sayap kecil (stub wing) bagian bawah dapat membawa sepasang rudal udara permukaan AGM-114 Hellfire atau membawa tabung roket kaliber 70 mm.
Mengenai FARA, program ini resmi diumumkan oleh AD AS dengan dengan merilis permintaan ke industri pada 3 Oktober 2018. Dalam Fase 1 Program FARA ini setidaknya lima pabrikan telah menyatakan minatnya. Tiga berasal dari dalam negeri dan dua pabrikan helikopter dari Eropa.
Tautan: AW609, Pesawat Tiltrotor Sipil Pertama di Dunia
Peserta pertama dari AS dalam pertarungan ini adalah Sikorsky yang telah memiliki purwarupa S-97 Raider. Kemudian AVX/L3 dan Bell Helicopter. Sedangkan peserta dari Eropa yakni Airbus Helicopter yang menawarkan heli cepat X3 dan Leonardo dengan AW609 tiltrotor.
Direncanakan, finalis dalam Fase 1 FARA akan diumumkan pada pertengahan 2019 ini. Dua proposal terpilih akan melanjutkan untuk pembuatan purwarupa terbang hingga tahun 2023. Selanjutnya pada 2024 akan diputuskan helikopter pemenang kompetisi.
Program FARA sendiri diluncurkan AD AS untuk mencari pengganti heli kawal intai OH-58D Kiowa Warrior yang sudah hampir habis masa pakainya. Dalam persyaratan, helikopter baru setidaknya harus mampu menampung enam orang dan memiliki kecepatan lebih tinggi serta jangkauan lebih jauh dari OH-58D.
Tautan: Airbus Tawarkan H145M kepada Angkatan Darat Amerika Serikat
Pemenang program FARA kelak akan mendapatkan pesanan setidaknya 500 unit helikopter. Pemerintah AS menginginkan helikopter pengganti OH-58D ini sudah siap melaksanakan operasi pada 2028 mendatang.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider