ANGKASAREVIEW.COM – Selama ini senapan serbu AK-47 telah dikenal sebagai penakluk pasukan Sekutu, terutama dalam Perang Vietnam (1955-1975), konflik di Afganistan antara Taliban vs Sekutu, dan konflik-konflik lainnya.
Lawan AK-47 yang dijagokan pasukan Sekutu dalam peperangan, khususnya oleh militer AS adalah M-16. Akan tetapi, senapan serbu AS ini kalah populer karena tidak sebandel kemampuan AK-47 yang tetap bisa berfungsi maksimal dalam cuaca ekstrem.
Tautan: Senapan Serbu Lama di Militer Rusia Akan Digantikan oleh AK-12 dan AK-15
Maka tidak mengherankan jika produksi AK-47 pun demikian banyak jumlahnya, lebih dari 100 juta pucuk. Sedangkan produksi total M-16 hanya sekira 8 juta pucuk saja.
Meski sudah dikenal sebagai senapan serbu yang tangguh dan bisa dioperasikan di segala medan, Rusia sebagai produsen paling awal, terus mengembangkan AK-47 hingga menjadi senjata paling mematikan.
Tautan: Bekal ke Medan Laga, Semua Prajurit Rusia Akan Dipersenjatai Peluru Penembus Baja
Sebagai pengembangan dari AK-47, baik AK-12 maupun AK-15 jelas merupakan senjata serbu otomatis yang makin mematikan dan telah menjadi persenjataan resmi pasukan Rusia mulai tahun ini.
Sebagai “pemanasan” pada Desember 2018, sebanyak 2.500 pucuk AK-12 telah dioperasikan militer Rusia sebagi senjata serbu andalan. Nantinya, kehadiran AK-12 dan AK-15 akan menggantikan penggunaan senapan serbu AK-74M.
Tautan lain: LSR-Cyclone, Senapan Runduk Andalan Satuan Pelopor Brimob Polri
Tidak hanya militer Rusia yang akan memiliki kemampuan makin ganas dengan persenjataan AK-12 dan AK-15, militer Qatar juga ternyata akan memiliki kemampuan serupa. Pasalnya, Qatar telah memesan AK-12 dalam jumlah besar. Pada acara parade militer nasional, 8 Desember 2018 lalu, sejumlah pasukan elite Qatar bahkan sudah memamerkan senjata AK-12 yang sudah dimiliki.
A Winardi
editor: ron