ANGKASAREVIEW.COM – Dalam Perang Dunia II pasukan Sekutu sempat dibuat pusing oleh pasukan Jepang yang bersarang di bungker-bungker beton dan merupakan perkubuan senapan mesin maupun meriam. Untuk menghancurkan perkubuan yang sangat kuat itu pasukan Sekutu kemudian menciptakan senjata yang sangat mengerikan yaitu penyembur api (flamethrower).
Awalnya senjata penyembur api berupa tangki khusus berisi bensin yang dipanggul tentara seperti halnya membawa ransel. Senjata maut ini kemudian berkembang karena bisa dipasang di atas tank. Alhasil, sehingga api yang menyembur pun makin besar.
Tautan: Ditilik dari Faktor Militer, Kekuatan Arab Saudi Berwibawa dan Patut Disegani
Flamethrower ternyata terbukti menjadi senjata ampuh Sekutu guna melumpuhkan bungker, baik yang merupakan pertahanan rahasia pasukan Jepang maupun Nazi Jerman.
Ketika flamethrower menyemprot perkubuan, biasanya pasukan lawan akan keluar dengan tubuh terbakar. Setelah itu pasukan Sekutu memilih menembak mati semua personel naas itu karena sudah sulit diselamatkan.
Dalam perkembangan terkini Rusia termasuk yang mengembangkan senjata flamethrower untuk menghancurkan perkubuan musuh dalam jarak dekat atau bisa juga untuk menghancurkan kendaraan tempur ringan musuh. Flamethrower yang diproduksi Rusia merupakan senjata berupa roket yang diluncurkan dari basis tank T-72 dan dikenal dengan nama TOS-1A Solntsepek (pencipta api neraka).
Sebagai peluncur multiroket pengobar api, tank TOS-1A bisa meluncurkan 30 roket dalam waktu 15 detik.
Tautan lain: Militer Turkmenistan Pamerkan Rantis Al Shibl 2 Buatan Arab Saudi
Roket yang ditembakkan TOS-1A sangat efektif untuk menghancurkan perkubuan musuh dari jarak 6 km dan ketika roket-roket yang ditembakkan menghantam sasaran maka segera tercipta lautan api yang sangat mengerikan.
Demikian mengerikan akibat dari roket-roket pencipta api TOS-1A sehingga para pengamat militer Barat sampai menjulukinya sebagai senjata nuklir mini.
Baru-baru ini media sosial Rusia memberitakan bahwa Arab Saudi telah membeli sejumlah TOS-1A. Kendaraan tempur berbobot 45 ton dan diawaki oleh tiga orang ini disebut sudah dikirim ke negeri raja minyak itu.
Tautan lain: Uruguay Akan Terima 100 Tank T-72B1MS ‘White Eagle’ dari Rusia
Bisa diprediksi, sebagai kendaraan tempur darat yang juga berfungsi sebagai pelindung pasukan infanteri, keberadaan TOS-1A di Arab Saudi, tampaknya akan segera digunakan untuk bertempur di Yaman. Akhir-akhir ini pasukan Arab Saudi memang sering kewalahan menghadapi gempuran pemberontak Houthi dari arah perbatasan yang dilancarkan secara gerilya.
A Winardi
editor: ron