ANGKASAREVIEW.COM – Aksi cegat mencegat (intersepsi) pesawat militer antara Rusia, NATO, dan Amerika Serikat kini makin kerap terjadi. Ketegangan di udara antara Rusia versus AS yang berkoalisi dengan NATO seperti sebuah gerakan pendulum.
Setelah beberapa kali pesawat Su-27 Rusia mencegat pesawat AS maupun NATO, kini giliran armada pembom jarak jauh Tu-160 Blackjack Rusia yang dihadang kawanan Typhoon milik Angkatan Udara Inggris (RAF).
Tautan: Tu-160 Disergap di Kanada, Su-27 Balas Segap Poseidon di Laut Baltik
Si Angsa Putih milik Paman Putin dicegat oleh jet tempur sayap delta buatan Eurofighter di atas Laut Utara (North Sea) saat terbang mengarah ke ruang udara Inggris.
RAF/UK MOD Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson dalam pernyataannya tanggal 29 Maret 2019 menyebut, armada Typhoon diluncurkan ke udara (scrambled) dari Pangkalan RAF Lossienmouth. Penerbangan Typhoon didukung oleh pesawat tanker Voyager (A330 MRTT) dari Pangkalan Brize Norton, Oxfordshire.
Saat itu ada dua unit Tu-160 milik AU Rusia yang dimonitor mendekati wilayah udara Inggris.
Tautan: Ketika Pembom Strategis Tu-160 Rusia Menembus Jantung Amerika
Williamson mengapresiasi tindakan pencegatan oleh Typhoon terhadap Tu-160. Ia menyebut, intersepsi ini sebagai bukti kesiapsiagaan para penerbang tempur RAF untuk merespons berbagai ancaman terhadap kedaulatan wilayah udara Inggris.
Sputniknews “Bersama dengan sekutu-sekutu NATO, kita harus tetap waspada dan sadar akan aktivitas militer Rusia,” ujarnya seperti dikutip news.sky.com.
Sejak awal diketahui, RAF bekerja sama dengan NATO melakukan pengawasan terhadao pergerakan pesawat-pesawat militer Rusia.
Tautan: Rusia Lapisi Kanopi Su-57 dan Tu-160 dengan Material Komposit Penyerap Gelombang Radar
Sebagai pesawat pembom jarak jauh, Tu-160 alias “White Swan” karena warnanya yang putih tersebut, mampu membawa rudal jelajah strategis Kh-55SM (AS-15 Kent) sebanyak 12 unit (enam unit di masing-masing ruang bom).
Rudal yang ditenagai mesin turbofan ini mampu menjangkau jarak 3.000 km dengan membawa hulu ledak nuklir berkekuatan 200 kiloton.
Roni Sontani