ANGKASAREVIEW.COM – Puas dengan kinerja CN235 miliknya, Angkatan Udara Malaysia (TUDM/RMAF) akan melakukan perpanjangan usia pakai pesawat ini lewat program SLEP (Service Life Extention Program). Seperti diketahui, TUDM mulai mendapatkan CN235 seri 220 buatan PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat sejak 1998. Sebanyak delapan unit diakuisisi, dua diantaranya versi VIP.
Sobat AR, penandatanganan kerja sama program SLEP antara PTDI dan TUDM dilakukan di hari ke-2 gelaran LIMA (Langkawi International Maritim And Aerospace) di Langkawi, Malaysia pada Rabu, (27/23. Program peremajaan ini akan memperpanjang usia pakai CN235 milik TUDM untuk 15 tahun ke depan.
Tautan: Gunakan CN235-220 Selama 20 Tahun, AU Malaysia Mengaku Puas Atas Layanan PTDI
Adapaun kegiatan SLEP yang akan dikerjakan oleh Sub Direktorat Service PTDI di Bandung meliputi structur inspection, rewiring/harnesses, dan replacement of obsolescence equipment.
Dibutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk pengerjaan tujuh pesawat. Tiga pesawat akan dikerjakan tahun 2019 dan empat lainnya pada 2020. Sebagai catatan, sebuah CN235 TUDM mengalami musibah mendarat darurat di tepi pantai Kuala Selangor pada Februari 2016.
Tautan lain: TNI AU Akan Tambah 3 CN295, Bangun Skadron Udara 27 di Biak
Di TUDM, semula armada CN235 di tempatkan dalam dua skadron. Pertama di Skadron 21 yang menjadi bagian dari Divisi I TUDM. Skadron 21 yang berlambang burung walet ini bersarang di Pangkalan Udara Subang, Selangor, Semenanjung Malaysia.
Tautan lain: Malaysia Butuh Pesawat MPA Berawak/Tak Berawak, CN295 MPA dan ATR 72MP Jadi Kandidat
Namun pada 2010, TUDM mengeluarkan kebijakan untuk melebur armada CN235 menjadi satu skadron saja. Skadron 21 “Cekal Merintis” pun dipeti-eskan, seluruh pesawat dipindahkan ke Skadron 1 yang memiliki motto “Yang Pertama”.
Tautan lain: Ahli Penerbangan Yakin MH370 Dibajak Pilotnya Sendiri
Sobat AR, selain misi operasi militer reguler, pesawat rancangan PTDI bersama CASA (kini Airbus Defence & Space) tersebut juga dilibatkan TUDM dalam operasi sipil (kemanusiaan).
Pesawat CN235 TUDM juga pernah dilibatkan dalam pencarian pesawat Boeing 777-200 nomor penerbangan MH-370 milik Malaysia Airlines di wilayah Selat Malaka.
Tautan: Ocean Infinity Akan Akhiri Pencarian MH370 Juni Mendatang
MH-370 penerbangan Kuala Lumpur-Beijing berisi 239 orang tersebut dilaporkan hilang setelah dua jam lepas landas pada 8 Maret 2014 dan hingga saat ini belum ditemukan.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider
Diluar CN235 ini reliable tapi didalam negeri malah ngejogrok gak jelas 🙁
Malay pakai produk kita juga