ANGKASAREVIEW.COM – Pesawat tanpa awak bersenjata (UCAV) Bayraktar TB2 buatan Baykar Makina, Turki kini tergabung dalam kekuatan persenjataan Angkatan Bersenjata Ukraina. Drone ini merupakan bagian dari 420 unit sistem persenjataan yang diserahkan secara bersamaan oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko kepada Militer Ukraina, Rabu pekan lalu.
Drone Bayraktar TB2 sendiri sebelum diserahkan, diuji terlebih dahulu keampuhannya di hadapan Presiden Poroshenko.
Siaran pers UkrOboronProm menyebutkan, Poroshenko mengaku puas melihat hasil yang ditunjukkan oleh wahana nirawak ini.
Tautan: Turki Ekspor Perdana Pesawat Nirawak Kombatan ke Qatar
“Uji coba Bayraktar TB2 telah dilaksanakan dan kini masuk dalam kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina. Saya mengucapkan selamat kepada jajaran Militer Ukraina dan mitra dari Turki. Hari ini kita punya persenjaan baru yang lengkap, drone udara serang. Anda lihat kamera dari UAV ini, dapat menjejak dan membantu penyerangan secara akurat,” jelasnya di fasilitas uji Wilayah Khmelnytsky.
Sobat AR, Bayraktar merupakan drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone ini awalnya dibuat untuk misi pengawasan dan pengintaian dari udara.
Adapun Bayraktar TB2 (Block 2) merupakan versi serang bersenjata. Wahana ini dapat membawa muatan seberat 55 kg, terbang hingga ketinggian 22.500 kaki, dan mengudara selama 24 jam.
Tautan lain: Ikan Terbang Bersenjata Berat, Drone Terbaru Turki Siap Beroperasi Tahun 2020
Pengembangan prototipe Bayraktar oleh Baykra Makina, Turki dimulai tahun 2007. Dua tahun kemudian yaitu pada Juni 2009 prototipe Bayraktar berhasil mengudara.
Sementara varian TB2 dikembangkan mulai Januari 2012 dan kemudian terbang perdana pada April 2014. Di tahun itu pula, enam UCAV ini langsung masuk dalam jajaran kekuatan persenjataan Angkatan Bersenjata Turki, khususnya Angkatan Darat.
Setahun kemudian Turkish Land Forces ini menerima enam unit tambahan Bayraktar TB2. Varian ini dapat membawa persenjataan, di antaranya adalah rudal udara ke darat MAM-L buatan Roketsan.
Kini AD Turki telah mengoperasikan sedikitnya 75 Bayraktar dari rencana pengadaan sebanyak 151 unit. Selain militer, Direktorat Keamanan Umum Turki turut mengoperasikan enam unit dan Komando Umum Gendarmerie mengoperasikan 12 unit.
Tautan lain: Terkuak! Ini Penampakan Penuh ‘Ikan Pari’ Terbang Garapan Boeing
Qatar menjadi negara pertama di luar Turki yang membeli Bayraktar sebanyak enam unit. Kemudian Ukraina yang memesan 12 unit Bayraktar TB2 telah menerima unit pertama pada Maret ini.
Roni Sontani