ANGKASAREVIEW.COM – Sejak militer Amerika Serikat (AS) menempatkan enam pesawat pengebom nuklir jarak jauh B-52H Stratofortress yang berpangkalan di Fairford, Inggris pekan lalu, militer Rusia langsung meningkatkan kewaspadaannya. Tujuan penempatan sejumlah B-52H di Eropa oleh AS, memang ditujukan untuk memperkuatan kekuatan militer sekutu AS dan NATO di Eropa sekaligus menunjukkan taringnya kepada Rusia.
Apalagi hadirnya B-52H yang kemudian melaksanakan latihan penerbangan navigasi dan juga latihan perang di atas langit Eropa itu memang dikaitkan dengan peringatan Rusia setelah lima tahun menganeksasi wilayah Krimea.
Tautan: Tu-160 Disergap di Kanada, Su-27 Balas Segap Poseidon di Laut Baltik
Penerbangan B-52H bahkan membuat Rusia makin panas karena rute penerbangan pengebom gaek ini sudah sampai wilayah Laut Norwegia, Laut Baltik/Estonia, Laut Mediterania/Yunani, dan sekitar Semenanjung Kamchatka. Kawasan ini merupakan wilayah terdekat dengan perbatasan Rusia sehingga membuat Negeri Beruang Merah merasa “akan diserang”.
Tautan: 22 Pesawat Asing Ganggu Rusia, Jet Tempur Beruang Merah Lakukan Intersepsi 5 Kali Seminggu
Pada hari Rabu (20/3), satu B-52H dengan callsign AER032 yang sedang terbang di atas Laut Baltik dan makin mendekati perbatasan Rusia, akhirnya tidak dibiarkan melenggang begitu saja oleh kekuatan udara Rusia.
Tautan: Aksi Nyaris Senggolan Su-27 Vs F-15C Akan Berdampak Buruk Bila Tak Ada yang Mengalah
Tugas utama sepasang Su-27 adalah melakukan identifikasi terhadap B-52H, mencegah agar penerbangannya tidak memasuki perbatasan udara Rusia, mengawalnya (escort) sekaligus menggiringnya untuk menjauhi wilayah perbatasan udara Rusia di atas Laut Baltik.
Kehadiran sepasang Su-27 itu memang tidak menciptakan insiden apapun, karena B-52H kemudian segera memilih terbang menjauh dibarengi oleh Su-27 yang terbang putar balik menuju pangkalannya.
Pencegatan terhadap pesawat-pesawat pengebom nuklir baik milik AS dan Rusia sebenarnya merupakan ‘kejadian biasa’ karena jet-jet tempur AS maupun Kanada juga pernah melakukannya terhadap pengebom Tu-160 Rusia yang sedang terbang mendekati wilayah Alaska.
Tautan lain: 6 Pesawat Rusia Berhasil Diintersep Typhoon di Laut Hitam
Yang pasti, kekuatan udara kedua negara (AS-Rusia) yang cenderung makin berseteru selalu disiagakan kapan saja demi menjaga wilayah udara masing-masing.
Meski kesiagaan ini sekaligus mencerminkan bentuk ketegangan, karena kedua negara seperti sedang dalam kondisi saling menyerang.
A Winardi
editor: raider