ANGKASAREVIEW.COM – Hanya berselang dua hari setelah peluncuran pesawat serang tanpa awak pendamping jet tempur Loyal Wingman oleh Angkatan Udara Autralia (RAAF), giliran AU Amerika Serikat (USAF) menerbangkan perdana pesawat sejenis yang dinamai XQ-58A Valkyrie pada 5 Maret 2019.
Sobat AR, Valkyrie dikembangkan bersama oleh Air Force Research Laboratory (AFRL) dan produsen pesawat drone Kratos Defense & Security Solutions. Kratos sendiri sebelumnya dikenal sebagai pemasok drone sasaran tembak buat AU Amerika Serikat.
Tautan: Boeing Bantu Kembangkan UCAV Loyal Wingman untuk Angkatan Udara Australia
Uji penerbangan Valkyrie dilaksanakan dari Yuma Proving Grounds, Arizona. Pesawat mengudara kurang lebih 76 menit. Total sebanyak lima penerbangan uji akan dilakukan dalam dua fase untuk evaluasi fungsionalitas sistem, kinerja aerodinamika serta sistem peluncuran dan pemulihan.
Tautan lain: Korsar, Drone Intai Serang Pertama Asli Rusia
Valkyrie memiliki kemampuan pengawasan (intai), serang dan dukungan peperangan elektronik. Wahana ini dapat beroperasi secara mandiri atau berkelompok serta dapat dikendalikan dari jet tempur F-22 dan F-35 yang dikenal dengan istilah Loyal Wingman.
Dilansir thedrive.com, sebagai pesawat serang Valkyrie dapat dipersenjatai dengan sepasang bom pintar berdiameter kecil yang disimpan di dalam perutnya. Dengan karakteristik desain siluman (stealth), memungkinkan Valkyrie untuk menggempur target hingga ke garis belakang pertahanan musuh.
Tautan lain: Bikin Kejutan Lagi, Iran Luncurkan UCAV Terbaru Mohajer-6
Sobat AR, disebutkan dengan jumlah produksi kisaran 100 unit, sebuah Valkyrie akan dibandrol seharga 2-3 juta dolar AS. Namun, belum dipastikan kapan dan jumlah Valkyrie yang akan diadopsi oleh AU Amerika Serikat nantinya.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider