ANGKASAREVIEW.COM – Jet-jet tempur F-5 Tiger yang diproduksi oleh Northrop Grumman sejak 1959 dan diekspor sejak 1965 hingga dalam kondisi terkini umumnya sudah dimasukkan ke museum, termasuk sejumlah F-5E/F Tiger II yang pernah dimiliki oleh TNI AU.
Sebagai jet tempur supersonik ringan yang menjadi andalah kekuatan udara AS, F-5 ternyata menjadi jet tempur yang juga digemari oleh berbagai negara sehingga menjadi jet tempur yang laris diekspor.
Sedikitnya ada 36 negara yang telah mengoperasikan F-5 Tiger. Sejumlah varian F-5 pun diproduksi. Mulai dari F-5AB/C hingga F-5E/F yang paling banyak diproduksi.
Dari sekian banyak negara yang pernah mengoprasikan F-5, kini tinggal segelintir negara yang masih mengoperasikan F-5. Beberapa di antaranya tengah mempersiapkan pesawat pengganti.
Angkatan Udara Vietnam pernah menyita lebih 100 F-5 pasca Perang Vietnam (1975) dan berencana melakukan program refurbishing pada 2017.
Sedangkan Swiss dan Singapura termasuk salah satu negara yang mengoperasikan sejumlah varian F-5 dengan perawatan terbaik.
Hingga 2018, tim aerobatik AU Swiss, Patrouille Suisse, masih mengoperasikan sejumlah F-5E yang sampai saat ini masih laik operasional.
Terkait penggunaan F-5, Departemen Pertahanan AS pada 12 Februari 2019 mengumumkan bahwa Northrop Grumman telah mendapatkan kontrak sebesar 16,8 juta dolar AS dari Naval Air Warfare Systems Command untuk memperpanjang usia pakai 44 unit F-5N/F pesawat milik US Navy dan USMC (Navy and Marine Corps Reserve).
Proyek perpanjangan usia pakai ini ditargetkan rampung pada September 2019 dan setelah itu “Si Macan” F-5N kursi tunggal dan F-5F kursi ganda bermesin kembar akan siap digunakan oleh US Navy dan USMC untuk latihan tempur.
A Winardi
editor: “raider”