ANGKASAREVIEW.COM – Bahrain telah menandatangani pembelian 12 unit helikopter serang Bell AH-1Z Viper pada 7 Februari 2019. Selusin Viper sayap putar akan diterima Bahrain pada akhir Agustus 2022. Demikian diumumkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD).
Dikutip dari Jane’s, jual-beli menggunakan skema Foreign Military Sales (FMS) ini pertama kali diumumkan pada penyelenggaraan Bahrain Airshow, November 2018. Nilainya mencapai 240,3 juta dolar AS. Keseluruhan heli akan dibangun di bawah produksi Lot 16 Militer AS.
Badan Kerjasama dan Keamanan Pertahanan AS (DSCA) menyatakan, persetujuan penjualan 12 helikopter AH-1Z kepada Bahrain telah disetujui pada April 2018.
Selain membeli helikopter Viper, Bahrain juga telah mendapat persetujuan untuk membeli rudal antitank AGM-114 Hellfire buatan Lockheed Martin, roket berpemandu APKWS II buatan BAE Systems, dan TopOwl helmet-mounted display system buatan Thales.
Nilai keseluruhan penjualan termasuk dukungan suku cadang dan perlengkapan lainnya berkisar 911,4 juta dolar AS.
Bell AH-1Z mampu membawa muatan 2.416 kg. Heli ini dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.096 m (20.000 kaki). Kecepatan terbang maksimum berada di angka 411 km/jam (222 knot).
Untuk jarak jangkau mencapai 685 km (370 mil laut). Viper dilengkapi persenjataan dua kanon Gatling kaliber 20 mm, rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, dan antitank udara ke darat AGM-114 Hellfire.
Heli yang diawaki dua orang ini juga mampu menembakkan roket Hydra kaliber 70 mm dan sistem senjata pembunuh presisi canggih APKWS II.
AH-1Z Viper terbang pertama kali pada 8 Desember 2000 dan mulai diperkenalkan sepuluh tahun kemudian. di AS, helikopter serang ini dioperasikan oleh Korps Marinir (USMC).
Selain Bahrain, Pakistan juga telah memesan heli ini sebanyak 15 unit.
Roni “Raider” Sontani