ANGKASAREVIEW.COM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada Kamis (24/11/2019) telah menyerahkan lima unit helikopter AS565 MBe Panther yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut. Helikopter tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam Skuadron Udara 400 Penerbangan TNI AL (Penerbal). Beberapa unit Panther ini dijadikan sebagai helikopter antikapal selam (AKS).
Sobat AR, tahukah bahwa sejak awal berdiri, Penerbal telah memiliki dua skadron pesawat AKS. Pertama adalah Skuadron Udara 100 yang berkekuatan 16 pesawat AS.4 dan dua T.5 (versi latih). Pesawat berjuluk Gannet buatan pabrik Fairey dari Inggris ini mulai berdatangan pada awal 1960.
Sedangkan yang kedua, adalah Skuadron Udara 400 yang diperkuat dengan helikopter Mi-4 Hound. Total 15 unit helikopter kelas sedang buatan Uni Soviet ini didatangkan tahun 1964. Terdiri dari sembilan unit tipe AKS, lima versi angkut, dan sebuah versi VIP.
Mulai tahun 1964, kedua Skadron AKS Penerbal ini digeser ke Pangkalan Udara Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelumnya, Skadron Penerbal bermarkas di Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM) di Surabaya, Jawa Timur.
Pada awal 1970-an, kedua Skadron AKS Penerbal tersebut harus dibekukan karena pesawat tak lagi bisa operasional. Dengan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Malaysia pada 1962-1966, Inggris yang berpihak kepada Malaysia tidak mau memasok lagi suku cadang untuk Gannet.
Begitu pula dengan seluruh armada heli Mi-4, juga tak ada lagi pasokan suku cadang dari negara asalnya. Hal ini merupakan efek dari pemberontakan PKI pada September 1965 yang berujung pada bergantinya kekuasaan pemerintahan RI. Indonesia pun tak lagi bermitra dengan negara Blok Timur.
Sobat AR, beruntunglah Skuadron Udara 400 dapat dibangkitkan lagi. Pada dasawarsa 1980-an, Pemerintahan Indonesia mendatangkan jenis kapal perang frigat kelas Tribal dari Inggris dan frigat kelas Van Speijk dari Belanda untuk memperkuat armada laut TNI AL.
Bersamaan dengan hadirnya kedua kapal perang frigat tersebut, sebagai paket pembelian turut hadir pula helikopter AKS jenis Wasp HAS Mk.1 buatan Westland Helicopter, Inggris. Sebanyak 10 unit heli dalam kondisi second ini selanjutnya menjadi kekuatan Skuadron Udara 400 hingga pengujung 1990-an.
Sejak non aktifnya helikopter AKS Wasp, Skuadron Udara 400 hanya menerbangkan helikopter serbaguna NBell-412 dan beberapa unit heli Mi-2 Hoplite yang datang tahun 2007.
Maka dengan kehadiran heli baru AS565 MBe Panther tersebut, kemampuan peperangan antikapal selam armada TNI AL via udara kembali bangkit
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron