ANGKASAREVIEW.COM – Ada peristiwa unik di awal Januari 2019 terkait militer Rusia dan Laos. Semasa Perang Dingin, Laos pernah menerima ratusan tank T-34 dari Rusia sebagai wujud persahabatan negara-negara yang pro ideologi komunis.
Tank-tank T-34 Rusia dikenal sebagai mesin perang legendaris karena pernah berjaya di Perang Dunia II, Perang Korea, dan Perang Vietnam.
Dalam PD II misalnya, armada tank T-34 menjadi penentu kemenangan Rusia atas pasukan Nazi Jerman. T-34 mampu menghancurkan tank-tank Tiger andalan Nazi.
Sementara dalam Perang Korea, tank-tank T-34 yang dimiliki militer Korea Utara (Korut) pernah menjadi penentu utama pasukan Korut saat merebut Seoul, Korea Selatan (Korsel) secara kilat tahun 1950.
Dalam Perang Vietnam, armada tank T-34 yang dimiliki pasukan Vietnam Utara menjadi ujung tombak dalam penyerbuan ke Saigon disusul oleh kekalahan telak pasukan Amerika Serikat.
Kehebatan tank T-34 di kancah peperangan di dalam maupun luar negeri, menyisakan kisah-kisah gemilang yang cukup banyak.
Namun anehnya, dalam kondisi terkini ketika Angkatan Bersenjata Rusia arsenal tempur lapis bajanya sudah didominasi tank-tank modern, justru tidak memiliki peninggalan armada T-34 yang masih siap operasional.
Menyadari bahwa keberadaan tank T-34 bisa menjadi simbol sejarah dan sekaligus simbol kemenangan di berbagai medan pertempuran, Rusia akhirnya memutuskan untuk meminta kembali tank-tank T-34-nya yang pernah diberikan kepada Laos.
Maka, ketika Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu berkunjung ke Laos pada akhir 2018, ia pun langsung menyampaikan keinginan untuk memperoleh kembali sekira 30 tank T-34 yang masih dimiliki militer Laos dalam kondisi terawat baik.
Disebutkan, tujuan Rusia meminta 30 T-34 adalah untuk kepentingan mendukung upacara tahunan Parade Kemenangan, memperbarui T-34 yang dipajang di museum, dan untuk mendukung pembuatan film-film berlatar belakang PD II.
Berlatar hubungan yang baik antara kedua negara, Pemerintah Laos tidak merasa keberatan. Terlebih semua biaya pengiriman lewat laut dan darat sepanjang lebih 4.000 km dari Laos ke Rusia ditanggung oleh Rusia.
Alhasil, sebanyak 30 tank T-34 pun kini sudah kembali ke kampung halamannya di Rusia sejak 9 Januari lalu dan mendapat antusiasme luar biasa dari warga sepanjang perjalanan dari Vladivostok menuju Naro-Fominsk menggunakan kereta api pengangkut pada 14 Januari.
Pasalnya, kehadiran kembali 30 tank T-34 yang berhasil mudik ke tanah kelahirannya ini telah menjadi kebanggaan dan simbol kemenangan militer Rusia melawan Nazi Jerman serta negara-negara Barat di era perang terdahulu.
T-34 diproduksi Uni Soviet sebanyak 80.000 unit dalam berbagai varian antara tahun 1940-1958. Tank medium rancangan KMDB ini kini masih digunakan oleh 10 negara seperti Korea Utara, Yaman, dan Vietnam.
A Winardi
editor: ron
Secara kompensasi Laos dapat apa dari Rusia bung admin?
Tentu ada kesepakatan jual beli atau barter yang prinsipnya saling bantu antara Rusia dan Laos dalam hal memperoleh kembali 30 T-34. Tahun lalu, Rusia juga membantu Laos untuk membeli MBT T-72B “White Eagle” dari Rusia dengan memberikan diskon atau keringanan biaya.
agak sedikit lucu judul artikelnya t 34 balik kampung setelah gk pulang selama 50 tahun lebih