ANGKASAREVIEW.COM – Bercerita mengenai panser beroda 6X6 Anoa buatan Pindad, pastinya banyak orang yang sudah familiar dengan nama ini, baik itu kelompok pecinta alutsista maupun komunitas umum. Akan tetapi, bisa jadi juga banyak yang belum tahu kalau Anoa bukanlah panser pertama buatan pabrik senjata yang berada di Kiara Condong, Bandung tersebut.
Jauh hari, tepatnya tahun 2006, Divisi Kendaraan Khusus Pindad telah mulai merintisnya dengan melahirkan kendaraan ‘angkut personel sedang’ atau disingkat APS. Sobat AR, proyek penggarapan kendaraan lapis baja angkut personel (APC) pertama buatan asli dalam negeri ini digarap Pindad bermitra dengan lembaga riset BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi).
Purwarupa panser APS (dikenal juga sebagai APS-1) dibangun menggunakan sasis truk Perkasa buatan pabrik Wahana Perkasa Auto Jaya (PT Texmaco), Subang, Jawa Barat. Panser APS-1 dapat dimuati 13 orang prajurit di mana pengendara duduk di kabin terpisah sebelah kanan tepat berada di samping rumah mesin.
Kendaraan berbobot tempur hampir 11 ton ini digerakkan menggunakan mesin diesel bawaan truk Perkasa yakni Steyr WD 612 berkapasitas 6.600 cc yang menghasilkan daya 220 ps. Mesin disandingkan dengan transmisi manual, 6 maju dan 1 mundur. Kecepatan maksimum di jalan rata mencapai 120 km/jam.
Untuk kenyamanan saat berkendara, APS-1 telah dilengkapi power steering serta pendingin udara (AC). APS-1 memiliki ground clearance41 cm sehingga cukup tangkas untuk melintasi jalan bergelombang (off-road) dan radius putarnya 8 m. Panser ini sanggup berjalan pada tanjakan 60 derajat dan kemiringan jalan 30 derajat.
Untuk proteksi terhadap balistik, APS-1 dibekali baju zirah dengan ketebalan 8 mm secara menyeluruh. Artinya, bisa menangani serbuan pelor senapan ringan kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm. Namun rancang bangun APS-1 belum memiliki kemampuan untuk bertahan dari ranjau darat.
Sebagai senjata bela diri dan untuk bertempur, tersedia dudukan senjata di atap dengan pilihan berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm, 12,7 mm, atau AGL 40. Tersedia juga sembilan lubang tembak untuk pasukan dari dalam kabin dan enam tabung peluncur granat asap kaliber 66 mm.
Sobat AR, purwarupa APS-1 pertama kali tampil di hadapan publik saat Pindad memboyongnya pada ajang pameran teknologi nasional bertajuk Ritech Expo 2016 yang berlangsung pada 7-15 Agustus 2006 di Arena PRJ (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, desain APS-1 kembali disempurnakan oleh Pindad dan BPPT dengan melahirkan varian APS-1 V1 (dikenal juga sebagai APS-2).
Tampilan utama yang terlihat berubah adalah posisi mesin yang digeser dari samping pengemudi ke bagian tengah. Sehingga, komandan dan pengendara bisa duduk bersebelahan yang juga dapat membantu meningkatkan kesadaran situasional bagi pengendara. Sepintas desain APS-2 telah menyerupai panser Anoa 6×6.
Penampakan perdana versi APS-2 di hadapan umum yakni saat ikut meramaikan PTI 2006 (Pameran Teknologi & Industri) di Plaza Parkir Timur Senayan, 19-22 September 2006.
Rangga Baswara Sawiyya