ANGKASAREVIEW.COM – Rasanya tak hanya Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) saja yang menantikan kehadiran heli ini, namun juga para penggemar alutsista di seluruh dunia. Ya, setelah lama ditunggu akhirnya purwarupa helikopter multiperan supercepat garapan Tim Sikorsky-Boeing SB>1 Defiant akhirnya diluncurkan.
Dikutip dari breakingdefense.com, purwarupa helikopter yang dibuat untuk program Demonstran Teknologi – Multiperan Bersama (JMR-TD) AD AS ini akhirnya diluncurkan pada 26 Desember 2018.
Sobat AR, pengembangan SB>1 Defiant sendiri memang molor jauh dari jadwal yang telah ditetapkan. Bahkan target penerbangan perdana yang akan dilakukan akhir 2018 ini pun harus ditunda.
Direncanakan ulang, SB>1 Defiant baru akan menjalani penerbangan pertamanya pada awal 2019. Sementara sang rivalnya Bell V-280Valor telah sukses menjalani penerbangan perdana lebih setahun silam, tepatnya 18 Desember 2017.
Berbeda dengan V-280 Valor yang mengadopsi teknologi tilt rotor (seperti V-22 Osprey), maka SB>1 Defiant menerapkan teknologi rotor utama koaksial atau model rotor tumpuk berputar lawan arah.
Sistem ini memberikan keuntungan daya angkat dan kemampuan terbang diam (hover) serta kestabilan lebih tinggi dibanding sistem yang digunakan pada helikopter konvensional. Disandingkan dengan rotor belakang model pusher(pendorong), memberikan peningkatan laju kecepatan terbangnya.
Sebelum menerapkannya pada SB>1 Defiant, teknologi serupa telah diterapkan pada helikopter Sikorsky X-2 TD dan S-97 Raider. Sementara untuk dapur pacunya, akan menggunakan mesin Honeywell T55, serupa yang digunakan oleh heli CH-47 Chinook.
Ditargetkan, kecepatan jelajah SB>1 Defiant dapat mencapai 424 km/jam. Bandingkan dengan UH-60 Black Hawk yang hanya 170 km/jam.
Namun, dengan tersedianya mesin baru yang tengah dikembangkan dalam program Future Affordable Turbine Engine (FATE ) kecepatan jelajahnya meningkat menjadi 460 km/jam.
Sobat AR, seperti rivalnya V-280 Valor, heli SB>1 Defiant juga diawaki dua orang (pilot dan kopilot) plus dua awak kabin pembantu. Perut Defiant mampu mengangkut 14 pasukan bersenjata, sedikit lebih banyak dibanding UH-60 Black Hawk yang hanya menampung 11 prajurit bersenjata.
Helikopter SB>1 Defiant dan V-280 Valor merupakan finalis program Future Vertical Lift (FVL) AD AS. Heli terpilih disiapkan menjadi pengganti heli angkut UH-60 Black Hawk. Berdasar teknologi yang sama, perusahaan pemenang juga mendapatkan kontrak pengembangan heli serang pengganti AH-64 Apache.
Rangga Baswara Sawiyya