Airspace Review

ANGKASAREVIEW.COM – Sebelum membuat beragam kendaraan tempur (ranpur) beroda ban seperti seperti panser Anoa, Badak, dan Komodo, Pindad telah memulainya dengan pembutan kendaraan khusus (ransus) meriam air (water cannon) M1W-40. Kendaraan ini dibuat tahun 1997 dimana saat itu memang banyak aksi demo massa buntut dari badai krisis moneter melanda Tanah Air.

Sobat AR, bercerita mengenai ransus meriam air buatan Pindad, 15 tahun setelah kelahiran M1W-40, pabrik senjata dan kendaraan militer yang berlokasi di Kiara Condong, Bandung ini kembali melahirkan ransus meriam air generasi kedua. Kali ini pesanan datang dari negara tetangga baru yakni Timor Leste yang dulunya pernah menjadi bagian dari NKRI.

Pindad menamai ransus ini sebagai PWC-25TL yang berarti Panser-Water Cannon berbobot 2,5 ton. Sementara TL diambil untuk singkatan Timor Leste.

PWC-25TL dikembangkan berdasar sasis truk komersial tiga perempat heavy duty yang banyak beredar di Indonesia. Secara tampilan, sepintas panser meriam air ini desainnya menyerupai panser Anoa, namun berpenggerak 4X4.

PWC-25TL diawaki oleh empat orang termasuk pengemudi. Tersedia tiga pintu untuk akses keluar masuk awak, yakni dua di sisi depan di samping pengemudi dan komandan serta satu lagi berukuran cukup besar di tengah bodi sebelah kanan. Kabin PWC-25TL dilengkapi pendingin udara (AC) untuk kenyamanan awaknya.

Sebagai senjata utama untuk menghadapi gerombolan massa pengunjuk rasa, PWC-25TL dilengkapi kubah yang memiliki jendala empat sisi agar operator dapat dengan jelas mengarahkan penyemprotnya. Selain itu, juga tersedia kamera CCTV untuk memantau situasi di luar serta alat perekam berupa VCR.

Alat penyemprot (kanon air) pada PWC-25TL digerakkan menggunakan kendali berupa joystick untuk memudahkan kinerja awaknya. Alat ini mampu menembakkan air sejauh 70 m dengan kapasitas 4.000 liter yang ditempatkan pada tangki di kabin belakang.

Tekanan semprotan airnya sendiri cukup keras, yakni mencapai 16 bar yang artinya dapat merobohkan orang dewasa. Selain air, tangki bisa diisi dengan cairan busa untuk memadamkan api saat masa membakar ban atau kobaran api akibat lemparan bom molotov.

Tingkat proteksi balistik PWC-25TL hanya sanggup menangani senjata munisi ringan seperti pistol dan senapan serbu secara menyeluruh. Baik di bagian lambung maupun seluruh kaca jendelanya. Sebagai opsi, PWC-25TL dapat dilengkapi pelontar tabung gas air mata yang dapat digunakan untuk membubarkan kerumunan massa.

Sobat AR, Pemerintah Timor Leste menandatangani pembelian dua unit ransus PWC-25TL dengan Pindad pada September 2012. Dengan harga jual per unit dalam keadaan kosong senilai empat miliar rupiah. Harga ini terpisah dengan dengan tambahan perangkat lain seperti sistem kanon air, kamera pengintai, dan aksesoris lainnya.

Selanjutnya, satu unit ransus PWC-25TL berkelir biru diserahkan kepada Policia Nacional de Timor-Leste (PNTL) atau Kepolisian Nasional Timor Leste.

Sementara satu unit lainnya yang berwarna hitam dengan strip merah melingkar di bagian pinggang kendaraan, digunakan oleh Batalhao Ordem Publica (BOP) atau Batalyon Ketertiban Umum Timor Leste.

Rangga Baswara Sawiyya