ANGKASAREVIEW.COM – Seiring makin memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina, militer Rusia yang lebih superior tak mengendurkan kekuatan. Bahkan, Presiden Putin pun makin menggenjot peningkatan daya pukul militernya.
Beragam alutsista canggih Rusia telah digelar di sepanjang perbatasan darat dan laut Rusia-Ukraina, khususnya di Laut Hitam dan Laut Azov.
Untuk menambah kekuatan di Laut Hitam, Angkatan Laut Rusia akan menerima 12 kapal perang lagi pada tahun depan.
Di ruang udara yang membatasi antara Rusia dan Ukrina, sejumlah pesawat tempur Rusia juga rutin berpatroli termasuk jet tempur siluman Rusia, Su-57.
Menurut kantor berita Rusia, TASS (10/12), Su-57 terus dipersenjatai menggunakan rudal-rudal paling mematikan seperti rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal yang berkecepatan 10 Mach.
Rudal yang sangat dibanggakan Putin ini sebelumnya telah diintegrasikan pada jet tempur MiG-31K/MiG-31BM dan Tu-22M3 serta diperlihatkan wujudnya kepada publik.
Rudal balistik hipersonik luncur udara (air launched) Kinzhal mampu menghantam sasaran pada jarak 2.000 km dan akan meningkat lagi jarak jangkaunya menjadi 3.000 km bila diluncurkan dalam kecepatan supersonik.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan, jet-jet tempur siluman Su-57 akan menggunakan rudal ‘sejenis Kinzhal’ sesuai program peningkatan persenjataan Rusia periode 2018-2027.
Pernyataan tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa rudal yang akan dipasang pada Su-57 merupakan rudal yang lebih mematikan dan lebih canggih lagi dibandingkan Kinzhal. Sumber TASS menyebut, rudal ini berukuran lebih kecil dari Kinzhal.
Untuk menghadapi peperangan dengan Ukraina dan jet-jet tempur NATO di udara, Rusia tampaknya makin siap dengan senjata-senjata andalannya.
A Winardi