ANGKASAREVIEW.COM – Belum lama ini Angkatan Udara Argentina (Fuerza Aérea Argentina- FAA) menerima tiga unit jet latih lanjut yang juga sebagai pesawat patroli terbaru IA-63 Pampa III buatan Fábrica Argentina de Aviones S.A (FAdeA). Pesawat buatan dalam negeri ini akan digunakan oleh FAA antara lain untuk misi patroli penyelundupan narkotika di perbatasan negara bagian utara.
IA-63 Pampa III atau Pampa “Phase 3” merupakan pengembangan ketiga dari IA-63 Pampa yang diproduksi pertama kali tahun 1984. Saat itu FAdeA dibantu oleh pabrik Dornier dari Jerman.
Pengembangan kedua yang diberi label IA-63 Pampa “Phase 2” dilaksanakan mulai 1995 setelah FAdeA diakuisisi oleh Lockheed Martin menjadi Lockheed Martin Aircraft Argentina S.A (LMAASA) hingga tahun 2009. Setelah itu FAdeA kembali sepenuhnya menjadi milik Argentina.
Tahun 2013 FAdeA mulai mengembangkan Pampa dengan label “Phase 3” atau Pampa III. Prototipe pesawat ini mulai diperkenalkan tahun 2015.
Setahun berikutnya, pemerintahan baru Argentina memberi lampu hijau kepada FAdeA untuk memproduksi Pampa III. Hasilnya, tiga unit Pampa “Phase 3” pun kini diterima oleh AU Argentina.
Pampa merupakan jet latih lanjut dan serang ringan (light attack) yang dibuat sepenuhnya di negeri bola Argentina.
Pesawat berkursi tandem dengan dimensi panjang 10,9 m dan bentangan sayap 9,69 m ini mampu terbang hingga ketinggian 13.000 meter dan berkecepatan jelajah 650 km/jam. Kecepatan terbang maksimumnya sendiri berada di angka 870 km/jam atau masuk kategori jet subsonik.
Beda dengan pendahulunya, “Phase 3” telah menggunakan perlengkapan modern dimana kokpitnya mengadopsi sistem digital. Mulai dari sistem pengaturan bahan bakar hingga sistem misi.
Dikutip dari Defence Blog, pesawat bermesin tunggal Honeywell TFE 731-40-2N turbofan dan bersayap tinggi di bahu badan ini mampu mejelajah jarak hingga 2.315 km dengan penggunaan bahan bakar yang sangat efisien.
Pampa III diklaim cocok digunakan untuk patroli di garis pantai yang panjang, tempur udara ringan, dan serangan terhadap sasaran darat. Sejumlah persenjataan dapat dibawa pesawat yang terbang perdana pada 21 September 2018 ini seperti dua kanon kaliber 7,62 mm, peluncur roket kaliber 68 mm, hingga bom MK-81.
Argentina berharap banyak terhadap pesawat hasil pengembangan dalam negerinya ini. Menggantikan Pampa II yang telah ditarik dari operasi dinasnya, FAA telah memesan 12 Pampa III untuk tahap awal.
Tidah hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Argentina juga tengah menjajaki penjualan IA-63 Pampa III bagi angkatan udara negara-negara di kawasan Amerika Latin.
Roni Sontani