ANGKASAREVIEW.COM – Terkait sejumlah kapal perang Ukraina yang masih ditahan oleh Rusia, Ukraina meningkatkan kemampuan persenjataan untuk menghadapi kemungkinan berperang dengan Rusia. Sejumlah persenjataan yang pernah dibeli dari Rusia pun kini dimodernisasi dan menjalani uji coba. Demikian juga dengan rudal baru yang dibuat Ukraina.
Dua rudal terbaru yang berhasil diuji coba Ukraina belum lama ini adalah rudal sistem pertahanan udara (sishanud) jarak pendek S-125 (upgraded) serta rudal jelajah subsonik antikapal Neptune.
Terkait S-125 Neva (NATO: SA-3 Goa) rudal yang diproduksi sejak tahun 1960-an dan sudah terbukti ketangguhannya di berbagai medan perang ini berhasil dimodernisasi Ukraina sehingga memiliki kemampuan yang lebih ganas.
Rudal S-125 dioperasikan oleh berbagai negara dan telah digunakan dalam peperangan besar seperti Perang Iran-Iran, Perang Yom Kippur, Perang Kosovo, Perang Teluk, Perang Saudara Suriah, dan lainnya.
Dalam Perang Teluk rudal S-125 yang dioperasikan tentara Irak bahkan berhasil menembak jatuh satu F-16 USAF pada 9 Januari 1991. Kemudian dalam konflik di Kosovo satu pesawat siluman F-117 Nighthawk USAF berhasil dirontokkan pada 27 Maret 1999.
Dengan keampuhan S-125 yang sudah terbukti mumpuni di medan tempur maka keberhasilan Ukraina memodifikasi rudal ini merupakan ancaman serius bagi Rusia.
Dikutip dari Kyiv Post, dalam uji coba di wilayah Odesa itu militer Ukraina meluncurkan delapan rudal S-125 modifikasi dan semuanya sukses menghantam sasaran yang berada di atas Laut Hitam.
Ukraina melalui industri pertahanannya bukan hanya bisa memodifikasi S-125 tapi juga mampu memproduksi rudal serupa dalam jumlah besar.
Sesuai rencana rudal-rudal S-125 oleh militer Ukraina akan digelar di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina khususnya di Laut Hitam dan Laut Azov mengingat peluncur S-125 bisa ditempatkan di kapal-kapal perang dan juga di ranpur darat.
Menurut petinggi dari Secretary of the National Security and Defense Council of Ukraine, Oleksandr Turchynov kemampuan militernya bisa mengembangkan dan memproduksi S-125 akan membuat ‘negara agresor’ harus berpikir ulang jika mau menyerbu Ukraina.
Sementara untuk rudal jelajah Neptune, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa uji coba peluncuran rudal jelajah dari kapal perang pada Rabu (5/12) telah berhasil menghancurkan sasaran pada jarak 280 km.
Rudal yang bentuknya mirip dengan Kh-35 buatan Rusia itu muncul pertama kali dalam pameran senjata tahun 2015 di Kiev, Ibu Kota Ukraina.
A Winardi
Rudal nih mah sudah pensiun di russia, sudah kadaluarsa
Indonesia kemana nih….pesanan S 400 nya jadi ga….apa pilih pertahanan pesisir….yg kayak vietnam punya